Kamis, 19 Februari 2015

Galau karena masih mencintaimu (Cerita gay) Part 13 (1&2)

Part 13 Its all about massage

DAD DIG DUG ….

Detak jantungku semakin berdenyut kencang, aku sangat gugup menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya setelah aku memergoki perbuatan mas Ando dengan Ucok si cleaning service di luar bilik shower.

Aku terus berusaha menahan nafas… agar tak terdengar suara apapun dari dalam sini, kulihat tirai shower juga masih tak bergerak, kukhawatir jika mas Ando akhirnya benar-benar membuka tirai itu dan menemukanku di dalam sini.

Ingin rasanya aku berlari keluar dan bersembunyi di bilik sebelah agar mas Ando tak menemukanku di bilik ini, tapi apa daya, aku tak bisa lakukan itu, karena mata mas Ando pasti sudah mengarah kesini.

SREEEEEEET….!

Secara cepat tirai akhirnya di buka dari luar, lalu muncul mas Ando dari samping kananku. Dia terlihat kaget ketika melihat orang yang di dalam sini ternyata adalah aku.

“lho …..kamu tho Dam…di kira siapa..!” kata mas Ando

Aku nyengir padanya..

“ kok… senyum-senyum gitu..…kamu udahan kan mandinya?”
“…udah mas..”
“ ya udah ayo sini keluar, ngapain di situ aja..!”

Kemudian aku menurutinya…..aku keluar bilik shower dan mengikuti mas Ando dari belakang dan berjalan sampai ke depan kaca besar untuk berhias. Ucok , si cleaning service juga masih ada , dia kini sedang duduk di kursi panjang dengan hanya mengenakan celana pendek, entah kemana pakaian seragamnya ..aku tak tahu.

“ sebentar ya..!” mas Ando keluar ruang loker

Sementara Ucok menunduk saja sejak kedatanganku, kelihatannya dia malu sekali padaku, tak sesentipun kepalanya diangkat tuk melihat ke arahku. Beberapa saat kemudian mas Ando kembali lagi ke ruang loker, di tangannya kini sudah ada pakaian seragam abu-abu mirip pakaian Ucok tadi.

“ ini pake Cok….habis itu kamu boleh pulang..!” kata mas Ando masih dalam keadaan santai seperti tak ada kejadian apa-apa yang terjadi sebelumnya

DEG..… !

nafasku berhenti sebentar saat mas Ando mengatakan si Ucok boleh pulang, aku khawatir mas Ando akan berbuat macam-macam denganku setelah ini, terang saja, karna nantinya hanya kami berdua yang ada di lantai ini, tapi kalau saja mas Ando mau berbuat macam-macam, aku pastinya tak bisa melawannya karna tubuh mas Ando lebih besar dan lebih berotot dariku.

“ sini duduk dulu Dam…” suruh mas Ando ketika Ucok sudah pergi…

“ ayolah …gak perlu takut…!” ajaknya lagi saat melihatku masih tak bergeming

Dengan agak takut-takut …perlahan aku mulai duduk di kursi panjang. Lalu setelah itu…. dia melanjutkan lagi omongannya
“ hemmmm…tadiii……kamu habis mandi ya ?” tanyanya memulai pembicaraan
“ iy iya mas..” sahutku dengan perasaan takut, takut di bunuh…takut di ancam dan takut di perkosa..
“ ooh di kira tadi kamu belum selesai latihannya…..makanya ..sayaa ke sini sama Ucok”


“ trus……kamu lihat apa tadi Dam ?” lanjutnya
“ mmh…..liaaat …..itu..”
“ itu ?....itu apa ?”
“ yaaaa itu…..antara… mas samaaa…. Ucok itu”
“mmh begitu ya…...haha…maaf ya…jadi malu nih..”

Lalu mas Ando diam sebentar, nampaknya dia sedang berfikir
“ kamu jangan bilang siapa-siapa ya Dam…”
“ iya mas….gak usah takut”
“ beneran ?”
“ iya mas bener…! Suer deh”
“ fiuh….sukur deh …hehe…tadinya …saya takut kalo kamu bakal bilang-bilang sama orang..”
“ gaklah mas…itu kan urusan pribadi mas….”
“ iya iya…makasih ya Dam..maaf ya kamu harus liat yang kayak begituan”
“ gapapa mas…saya ngerti kok…nafsu kan gak bisa di tahan..”
“ hahaha… oke …ya udah…yuk kita ganti baju..” katanya sambil membubarkan diri

Mas Ando bergegas pergi ke kantornya, sementara aku yang masih tak berbaju, dengan cepat mengambil bajuku yang tergantung di dalam loker. Suasana ruang loker jadi kembali membuat ngeri, heningnya memunculkan rasa takutku, setelah selesai berpakaian aku buru-buru keluar ruang loker dan langsung menuju kantor mas Ando.

Di kantor, mas Ando terlihat sedang bersih-bersih mengelap meja kerjanya dengan lap dan pembersih kaca. Dia melihatku dan tersenyum.

“ udah Dam....”
“ udah mas…ayo pulang..”
“ bentar ya…saya beresin dulu ini..”
“ mmh …bekas…yang tadi ya mas ?” tanyaku melugukan diri
“ hehehe iya…tadi sampe ke meja-meja…”
“ ooh ..pantes..”
“ pantes kenapa Dam?”
“ pantes tadi saya denger suara yang begituan..”
“ hahaha…trus…?”
“ yaaa saya gak jadi ngetok pintu..”
“ kenapa kamu gak jadi ngetok ..?”
“ yaaa…saya pikir…itu suara video porno yang lagi mas setel di laptop…habisnya ada suara desahan juga sih…”
“ hahaha…itu suara si Ucok tadi…dia emang biasa berdesah kalo lagi begituan..mumpung sepi katanya”
“ ooh…”

“ emangnyaaa…..mas sering begituan ..kalo hari minggu begini?”
“ yaaa gak juga….jarang sih…hari ini kebetulan aja ada si Ucok “
“ oouw…berarti sebelumnya udah pernah juga sama si Ucok ya mas?!”
“ hehe yaaa ….pernah ..!”

Aku Cuma nyengir mendengarnya

Mas Ando selesai membereskan kantornya, lalu dia mengajakku keluar…dan sambil merangkul bahuku dengan tangan kekarnya dia menceritakan tentang si Ucok.

“ si Ucok tuh saya kira dulu straight lho Dam…” kata mas Ando
“ trus …dari mana tau dia gay juga? ”
“ jadi ….begini ceritanya…waktu itu saya minta pijit sama dia di kosan saya, saya waktu itu di pijitnya fully naked ……daaan …singkat kata ….dia mulai mancing-mancing saya..lewat sentuhan ke daerah sensitif lah, lewat omongan yang bikin horny lah…..yaaa udah ..”dedek” saya jadi bangun…..lama-lama akhirnya kejadian deh.. “
“ ooh gitu….”

Mas Ando mengunci pintu fitness center dan kami berjalan menuju lift..
“ kamu habis ini langsung pulang Dam?”
“ iya mas…”
“ mau main ke kosan saya gak ?”
“ gak lah mas…makasih…saya juga ada janji lagi sama temen…”
“ ooh ya ya…”

Kami berdua masuk ke lift yang terbuka, hanya ada kami berdua di dalam lift ini.
“ ngomong-ngomong kamu udah pernah gituan atau belum Dam ?”
“ gituan apa mas?” tanya ku berlaga lugu
“ yaaa ML lah..”
“ ooh ML…..belum mas…emang kenapa ?”
“ yang belum sama cewe atau sama cowo ?”
“ dua duanya..!” sahutku berbohong
“ yang beneerrr..!?”
“ benerr..!”
“ berarti kamu straight nih ?”
“ iya laah saya straight…”
“ mmh okay..!”

Lalu mas Ando menatapku sesaat sebelum akhirnya berkata..
“kamu tau gak sih Dam kalo kamu tuh cakep banget…putih ….bersih…proporsional juga badannya lagi …mungkin bukan hanya perempuan aja yang suka sama kamu, laki-lakipun pasti ngiler sama kamu…apalagi dengan body kamu yang mulai kebentuk kayak begini, pasti banyak laki-laki yang ngegodain kamu..saya ajaaa…suka ngeliat kamu kok..!”
“ ah bisa aja mas Ando….”
“ iyalah saya gak bohong…saya perkirakan 2 bulan lagi badan kamu udah jadi excellent kalo kamu latihan rutin..”
“ hahaha…gak bisa mas….saya tinggal sebulanan lagi selesai member gymnya…”
“ ya perpanjang lah…”
“ duit dari mana mas….yang member 3 bulan ini juga di bayarin temen..”
“masa kamu seorang captain resto gak punya uang sih?”
“ punya sih punya…tapi kan uangnya saya tabung buat masa depan saya dan kalo-kalo ada keperluan mendadak…maklum lah, saya masih punya keluarga juga di kampung, saya gak bisa hura-hura di sini sementara di kampung, keluarga saya hidup sengsara..”

Lift akhirnya sampai di lantai dasar, kami berjalan keluar lift dan menuju pintu keluar, mas Ando menyempatkan menyapa security gedung yang masih berjaga di lobby..

“ yaa gapapa lah Dam…bagus kalo kamu emang rajin menabung…tapi kamu masih bisa lanjut latihan kok…..kamu kan kenal saya…selama ada saya, kamu boleh kok ngegym gratis tiap hari…” lanjutnya
“ gak lah mas…nanti rugi lagi perusahaannya…”
“ satu orang sih gak ngaruh Dam….udah… pokoknya setelah kamu selesai member nanti, datang aja ke saya, nanti saya atur”
“ ya ya mas…gampang lah itu…makasih sebelumnya ya untuk hari ini…” aku berniat memisahkan diri dengannya
“ lho..lho…kamu mau bareng kan pulangnya ?”
“ mas bawa motor ?”
“ bawa..”
“ ya udah saya ikut sampe kosan ya..!”

****
Kosanku

Malam ini terasa sepi…sangat sepi…tak seperti biasanya walaupun penghuni kosan banyak yang keluar aku tak merasa sepi ….tapi kali ini, aku merasakan kesunyiannya . Entahlah, apakah ini karna keadaan malam ini saja atau ini karna Alex yang baru saja melamar pacar cewenya hingga membuatku merasa di tinggal sendiri di sini.

Dari tadi sore aku sudah berusaha mengirimi Alex sms tapi tak ada jawaban hingga kini, akhirnya ku coba menelpon dia dan ternyata …hapenya mati…tak aktif.

Angin malam tak terasa berhembus di teras rumah kosan Pak Gatot, pepohonan hias juga tak bergoyang-goyang karna angin seakan habis tak bersisa. Aku kini duduk sendirian di teras depan, di temani Pak Gatot yang sibuk mengutak atik hapenya , dia hanya mengenakan kaos oblong putih dan celana pendek warna cream.

“ kamu gak jalan keluar Dam ?” tanya Pak Gatot dengan mata masih fokus ke hapenya
“ udah pak tadi…”
“ kemana?”
“ yaaa ngegym aja tadi..”
“ ooh……...tadi si Agus tuh….ngajakin bapak keluar….katanya hari ini ultahnya….dia mau traktir bapak dan temen yang lain….tapi ya bapak bilang gak bisa….gak ada yang jagain kosan…semuanya keluar termasuk kamu tadi…”
“ trus bapak pesen makanannya gak ?”
“ pesen sih…tapi kalo kamu mau, kamu coba aja telpon dia…”
“ gak lah pak…nanti habis ini saya juga pergi lagi..”
“ kemana lagi?”
“ ah ke situ doank ke rumah temen..”
“ ooh..”

Kriiiing Kriiiing………Suara hapeku berbunyi

Ku lihat di dalam layarnya tertera nama mas Sultan..
/ya halo mas.!/
// Adam…kamu jadi gak ke kosan ?//
/ emmm…. masnya udah di kosan ?/
//udaah….//
/ ya udah …tgu sebentar saya ke sana /

Klik

“ itu temen kamu Dam ?” tanya Pak Gatot
“ iya pak…”
“ ooh….….eh si Alex belum pulang juga ya?”
“ belum kali pak…”
“ telpon donk…tanya dimana dia”
“ udah tadi…di sms…di telp …eeh ternyata gak aktif..”
“ gak aktif ? oooh lagi habis kali batrenya..”
“ mungkin aja ato mungkin juga dia lagi sibuk ngurus pernikahannya……
“ iya iya bener…”
“ ya udah saya mau siap-siap dulu pak..”
“ oke oke…njoy weekendnya ya Dam..”
“ hehe makasih pak..”

Kriiing Kriiing …hapeku berbunyi lagi……kali ini ku baca nama.. Alex… yang ada di layar
/ ya halo../ sapaku
// yank…kamu ada di kosan kan ?//
/ gak …aku..lagi di luar…/ maaf Alex, terpaksa aku berbohong

// di luar ? dimana ?//
/ udahlah …dimana pun itu …aku lagi pengen sendiri sekarang…/
// lho yank…aku dikit lagi mau sampe nih…kira-kira 15 menit lagi…kamu pulang ya…aku kangen nih…//
/ maaf ay…aku lagi mau sendiri dulu….besok kita ketemu lagi ya..byeee./

Klik

Hape ku matikan sepihak dan langsung ku non aktifkan agar Alex tak lagi menelponku. Dengan hati masih sunyi aku berganti pakaian, aku juga berencana akan bermalam di tempat mas Sultan agar aku tak bertemu dengan Alex di sini nanti.

********************************************************

 Part 13 (2)

Kosan mas Sultan

Sesampainya di kosan mas Sultan, mas Sultan langsung menyambutku dengan senang hati dan setelah itu dia menuju kamar mandi tuk membasuh diri. Kini aku sedang sendirian di dalam kosannya, di tanganku ada remote TV dan sebuah tehbotol dingin pemberiannya.

Kreeek.. suara pintu kosan di buka, dengan wajah bersih bersinar mas Sultan muncul dari balik pintu.

“ lho Dam…itu cemilannya ada diatas meja, tadi saya baru beli tuh..” kata mas Sultan masih dengan berhanduk ria di bagian bawah tubuhnya sementara tubuh bagian atas di biarkannya telanjang
“ iya mas…makasih…saya juga bawa martabak nih…”
“ hah martabak ???” katanya sambil berjongkok mendekat padaku memperhatikan martabak yang ku bawa

Hemmm harum sabunnya menyebar kemana-mana…badannya yang berotot sedang mendekat denganku….kulit putih mulusnya ingin sekali ku sentuh tapi ku tak bisa….apa kata dia nanti….bisa-bisa aku malah di usirnya..

“ iya mas….mang kenapa ?”
“ emmm… saya lagi diet rendah lemak sih…”
“ ooh gitu….yaaa ya udah deh…biar saya aja yang makan…nanti saya beliin yang lain lagi..”
“ gak …gak usah Dam….biarin nanti saya yang makan…kan mubazir”
“ gak usah mas…ntar jadi gagal diet nya lagi..”
“ gapapa….Cuma satu dua aja sih gapapa..”

Lalu tanpa aba-aba dia pun langsung mencomot sepotong…

“Emmm…oke…” katanya sambil mengacungkan jempol padaku, “ enak Dam…”
“ enak ya ? …. sukur deh…” aku merasa senang mas Sultan ternyata menikmati bawaanku

“ emmmm sebenernya saya suka banget sama martabak manis kayak begini…tapi…untuk sekarang-sekarang gak dulu…” katanya sambil terus mengunyah martabak
“ ya udah lah gak usah di terusin…ntar malah jadi melar badannya lho..”
“ gapapa Dam…kan sayang kamu udah beli mahal-mahal..”
“ ah enggak mahal…segitu doank gak akan nguras dompet..”
“ haha…saya pake baju dulu deh…!”

***
Beberapa menit kemudian

Sambil makan martabak yang sudah hampir habis, kami duduk di atas karpet permadani berwarna hitam dan putih, mirip corak kulit Zebra. Aku dan mas Sultan asik memperhatikan TV yang menampilkan acara Mario Teguh di metro TV.

Suasana damai kosan mas Sultan begitu terasa hingga membuatku nyaman berada lama-lama di sini.
Padahal penghuni rumah kosan ini cukup banyak dan rata-rata mereka sudah kembali dari aktifitas weekend mereka.

Tapi ternyata suasana hening seperti ini membuatku jadi mengantuk tiba-tiba
“ Dam …!?”
“ hah..?”
“ kamu lagi ngapain kok merem melek begitu ? ngantuk ya ?”
“ hehe iya mas…”
“ ya udah kamu tidur aja di sini…besok kamu masuk apa ?”
“ masuk shift terakhir mas..jam 1 an”
“ ooh ya udah kebetulan…tidur aja di sini…temenin saya..”
“ mmmh …boleh nih ?....oke deh..” sahutku mantap, aku jadi teringat dengan Alex yang ingin menemuiku malam ini, tapi ada baiknya aku tidur saja di sini agar suasana hatiku kembali ceria.

“mungkin karna tadi sore saya ngegym kali ya, jadinya ngantuk banget sekarang?!” lanjutku
“ emang gym buka hari minggu?”
“ gak sih…Cuma tadi saya ketemu managernya…kebetulan saya udah kenal sama managernya…trus dia ngajak ngegym bareng …ya udah saya mau aja…”
“ managernya yang mana sih ?”
“ mas Ando..masa gak kenal? ”
“ mmh mas Ando ?....mmh gak kenal tuh..”
“ yanggg….rambutnya agak-agak coklat dikit tuuh”
“ oooh itu….ya ya…yang ada tahi lalat di atas alisnya ya?”
“ iya…bener.”
“ oh jadi itu namanya mas Ando..?!”
“ iya…”
“ mmh kamu udah kenal lama sama dia ?”
“ yaa udah lama juga sih…”
“ oooh….”
“ biasanya kan kalo ada member baru langsung di deketin mas Ando….emang mas Sultan gak di deketin ?”
“ mmh pernah sih sekali ngobrol…waktu saya baru satu hari jadi member di situ…dia ngucapin selamat datang di gym…tapi setelah itu saya gak pernah ngobrol lagi sama dia..males”
“ lho kenapa ?”
“ mmmh gak tau ya….perasaan …saya gak suka aja ngeliat dia..”
“ kok bisa gitu…?”
“ yaaa gak tau juga lah Dam…saya gak mau ambil pusing …”

***
Pukul 21:30 an

Mataku sudah teramat berat, susah untuk di angkat lagi, sementara tubuhku sudah lunglai diatas karpet kosan mas Sultan. Mas Sultan baru saja mematikan televisinya, dia mengajakku untuk naik ke atas tempat tidur setelah melihatku tak lagi berdaya menahan kantuk.

“ ayo Dam..di atas aja tidurnya ..!”
“ hah…? Yya maas..”

Dengan mata terkantuk-kantuk, aku berusaha menggapai ranjang single size kepunyaan mas Sultan yang ada di sampingku. Namun secara tiba-tiba tangan mas Sultan menolongku tuk berdiri..

“ Aduuh ini anak kasian banget sih…sini sini di bantu…” cengkraman tlapak tangannya yang lebar dan kekar secara tiba-tiba di badan membuatku jadi tersentak tadi
“ eh hehehe …makasih ya mas…maaf nih ngantuk bener…” gumamku

Sesaat kemudian aku sudah menempati posisi yang enak di atas ranjang…dengan mata yang terpejam tiba-tiba aku merasa lampu kamar di matikan dan segera di ganti dengan lampu berwatt 5.

Namun setelah lampu di ganti dengan yang lebih temaram mas Sultan tak juga naik ke atas ranjang kecil ini. Dalam keremangan… ku buka mataku, aku berniat melihat apa yang di lakukan mas Sultan saat ini, mengapa dia belum juga naik ke atas ranjang.

Oops ….ternyata dia sedang membelakangiku dan menghadap ke lemari kayunya yang terbuka, dalam keremangan terlihat tak sehelaipun pakaian yang menempel pada tubuhnya, dia fully naked. Dan dari belakang sini cukup jelas bentuk bokongnya yang terpahat dengan indah.

Lalu kemudian dia mengambil dan mengenakan sebuah celana pendek berwarna merah tetapi tanpa di selingi dengan celana dalam di bagian dalamnya. Dan setelah itu dia menutup lemari dan mulai berjalan menuju ke arahku.

“ geseran Dam..!” pintanya

Perlahan dia mulai merobohkan tubuhnya di ranjang, ….dengan tanpa berbaju, aroma wewangian tubuhnya lembut tercium semerbak di hidungku..aku pun seperti terlena dengan harumnya..

“Hemmmm….enak banget harumnya mas Sultan..” kataku dalam hati sambil memejamkan mata

Malam semakin larut, kesunyian semakin meraja, walaupun ada sesosok makhluk sexy nan harum tepat berada di sampingku tapi hal itu tetap tak mampu membuatku tuk menjaga mata, kesadaranpun tak lama kemudian menguap entah kemana. Aku langsung terlelap ke alam mimpi..

***
Keesokan hari

Hari ini aku masuk shift siang, shift paling akhir. Walaupun jam masuknya adalah pukul 1 siang, tapi ku berinisiatif masuk lebih awal agar bisa membantu sesegera mungkin pekerjaan teman-teman di resto pada jam makan siang ini.

Jumlah tamu bisa di bilang cukup ramai siang ini, tadi sewaktu aku tiba saja sudah berjibun tamu yang sudah menempati kursi-kursi makan di berbagai sudut resto, otomatis aku langsung bergegas berganti pakaian dengan seragam resto yang sudah ku setrika sebelumnya di kosanku tadi.

Ku bantu orderan makanan dari tamu yang baru saja datang, teman-teman sepertinya merasa terbantu dengan kedatanganku yang lebih awal ini, mereka kekurangan personil karna pemesanan makanan lewat telepon juga cukup banyak, jadinya ada pelayan yang juga bertugas mengantarkan makanan keluar resto.

“ Haduuuh Daam..untung deh lo cepet dateng….gw pusiiiiing deh banyak banget yang ngorder….mau pingsan kayaknya nih gw……tadi di depan udah gw suruh tutup pintu tutup pintu…eeh malah terus terusan masukin tamu..! hadeeuuuuh…” kata Siti yang sedang menunggu makanan pesanannya di dapur

“ Yaaa tenang..tenang….jangan emosi gitu….gw bantu kok…gak usah khawatir…..tapi asal habis ini lo pijitin gw aja yaa…” ledekku
“ WHATTT??? Pijitin ?? NOoo….WAYyy..! huh.” Sahutnya lebay sambil melengos keluar dapur membawa makanan

“ xixixi….lebay banget sih mbak Siti..” sahut Farah yang juga ada di sampingku..

“ Hehh udah udah…jangan pada di dapur semuanya….keluar dulu sana….banyak tamu tuh…!!” Teriak Alex yang tiba-tiba masuk ke dapur melihat beberapa orang sedang menunggu makanan

“ iye…iye paak...duuh bentaran nape…kite kan cape pak…! Bentar lagi makanan saya juga jadi nih pak…” sahut anak buahku yang agak kebanci-bancian
“ udaah itu sih ntar aja di bawa sama yang lain….sekarang yang penting stand by aja di depan…”

Mata Alex tertuju pada smua yang mengantri makanan termasuk ke arahku, aku agak sedikit ragu menatapnya lama , takut kalau kalau dia langsung menanyakan perihal kejadian tadi malam dimana hape ku matikan semalaman.

Beberapa anakpun menuruti perkataan Pak Alex tuk keluar, begitu juga dengan aku. Alex membuntutiku dari belakang dan tak di sangka-sangka mencubit gemas pinggangku sesaat

Awww…

Spontan aku menoleh ke arahnya tapi dia hanya menyunggingkan senyum saja tanpa berkata-kata.
“ ih rese nih ..!” kataku

****

Sore hari

Pada dua buah kursi di pojokan resto, aku dan Alex duduk dan berbincang santai tanpa harus mengkhawatirkan akan terdengar oleh karyawan lain yang berada cukup jauh dari tempat kami duduk

“ kemarin malam kamu kemana aja yank ? Aku tuh dateng ke kosan kamu lho tapi kata Pak Gatot kamu pergi ke rumah temen…!” kata Alex lembut, sepertinya dia berusaha merangkulku hatiku dan tak ingin membuat percekcokan baru
“ ya bener kata Pak Gatot, aku ke rumah temen…”
“ sampe jam berapa ? soalnya aku langsung pulang setelah itu dan langsung ketiduran di kosan setelah mandi, habisnya cape banget”

“ Huuft sukur deh kalo emang begitu…aku jadi tak ketahuan kalo sampe menginap di tempat mas Sultan tadi malam” pikirku

“ heh…kok bengong…! Kamu sampe jam berapa semalam mainnya ?”
“ Cuma sampe jam 9 an…habis itu aku juga langsung tidur…”
“ ooh gitu……mmh Yank…akuuu….mau minta maaf lagi ya…kemarin gak sempet ngedate berduaan “
“ gapapa…gak masalah kok..”
“ kok gak masalah? ! pasti kamu kesepian kan gak ada aku ?”
“ enggak…gapapa..”
“ Lho…jangan-jangan kamu malah lebih seneng nih kalo gak ada aku..?!” sidiknya
“ gak juga..!” sahutku santai

Kemudian Alex memandangku sendu, keliatannya dia juga sedang berfikir sesuatu tentangku, sementara aku hanya memandangnya sesekali saja dan lebih banyak memandang ke arah lain..

“ kenapa sih ngeliatin aku kayak gitu?” kataku
“ enggaaak………”

“mmh Yank…” katanya
“ em?”
“ apa kamuuu….masih nyaman jalan sama aku ?”
“ kok nanyanya begitu ?”
“ yaaa enggak…aku mau tau aja perasaan kamu ke aku sekarang…apa kamu masih nyaman jalan sama aku ?”

Aku terdiam, aku belum menyiapkan jawaban tuk pertanyaan seperti ini, aku bingung…aku tak tahu dimana perasaanku sekarang…jujur …aku seperti tak punya rasa sayang lagi padanya…aku tak merasakan kegairahan cinta ..seperti awal-awal dulu.

“ kok diem yank..? “
“ mmh….aku…aku gak bisa jawab ay…aku bingung..” aku pusing, aku merenggut rambutku dengan kedua tangan
“ bingung ? kenapa harus bingung…trus apa sebenernya yang kamu rasain sekarang ?”
“ aku gak tau ay…aku pusing…udah ah …aku mau break dulu….aku belum makan siang dari tadi…!” aku melengos pergi meninggalkannya

Sementara Alex masih diam terpaku di atas kursi itu, aku memutuskan untuk break keluar resto dan mencari makanan tuk mengganjal perutku.

****
Malam hari

Alex tak kedengeran suaranya di luar kamarku, Alex juga tak mengirim sms atau telpon ke hapeku, sepertinya dia kembali menghilang dari kehidupanku, aku jadi merasa kesepian lagi malam ini.

Ku ambil hapeku dan ku dial nomor Alex…Tuuut..tuuut…..klik
//ya yank..kenapa ?//
/ kok gak ada kabarnya ?/ kataku
//aku lagi sibuk bikin konsep buat kawinan yank...kamu ke sini aja…tapi ada ceweku juga sih di sini..//
/ ada cewe kamu ? gak ah…/
// ya udah kamu di kosan aja ya…nanti malam kalo udah selesai aku ke situ deh…kamu udah makan belum?//
/ aku udah makan tadi..!/
//oh ya udah deh sukur…aku balik ke kamar lagi ya yank…takut dia ke sini dengerin kita//

Klik tuut tuut…hapenya kali ini dia yang memutuskan, serasa seperti perlakuanku kemarin di balas olehnya..

Tak berapa lama sebuah sms masuk ke hapeku….dari …mas Sultan

From : mas Sultan
Message : Adam…lg sbuk ga? Ke sini bntar donk…bisa ga?

Lalu aku langsung balas ke dia

To : mas Sultan
Message : gk sbuk kok, bntar y mas, sya ke stu

Aku bergegas ke kosannya…entah apa yang sedang di butuhkannya saat ini…aku tak peduli…yang penting aku tak berada di kamar ini lagi…sumpek rasanya jika tak ada siapa-siapa yang menemani..

****
Di kosan mas Sultan..

“ sini masuk Dam…aduuh ketolong deh saya..” ajak mas Sultan setelah membuka pintu
“ ada apaan sih mas?” tanyaku heran
“ enggak …ini lho….saya …lagi pegel-pegel banget …gak enak badannya…mau cari tukang pijit daerah sini ….saya belum tau apa apa..…kamu bisa mijit gak ? atau kamu tau tukang pijit daerah sini ?”
“ waduh saya gak tau mas…tapi biasanya saya sih suka mijitin temen-temen ...kalo mas mau sini saya pijitin”
“ kamu cape gak Dam? Saya gak mau kalo kamu nanti jadi cape…”
“ tenang aja mas…saya masih banyak energi kok..”
“ beneran ?”
“ iya…udah mana minyaknya..”
“ pake lotion aja….itu di atas meja..!”

Kemudian dengan cepat mas Sultan langsung membuka bajunya dan berbaring di atas ranjang, ia kini hanya menyisakan celana pendek berwarna putih saja, persis seperti celananya pemain bulu tangkis yang pernah ku lihat di kosan Salemba dulu. Dengan posisi duduk di atas ranjang juga, aku mulai melumuri badannya dengan lotion.

Sentuhan pertamaku ke kulitnya sempat membuatku merasa kaget, ototnya agak keras tapi kulitnya begitu lembut dan halus di tanganku, membuatku saat ini merasa jadi orang paling beruntung yang menyentuh kulitnya.

“ duuuh enak juga ya Dam pijetan kamu..!” katanya
“ masa sih mas?”
“ iya…gimana kalo kamu buka panti pijat aja Dam? Kan prospeknya cerah tuh..!..nanti kan saya bisa gratisan terus di pijitin kamu”
“ hahaha enggak lah mas…! Saya udah cukup seneng kerja di resto”

Singkat kata, hampir semua badan sudah ku urut dan ku pijat , tak lupa juga telapak kaki dan betisnya yang bertebaran bulu kaki yang mempesona.

“ Dam….celananya perlu di buka gak nih ?” tanyanya tiba-tiba
“ emangnya mau di urut bagian mana mas?”
“ yaaa paha …pantat juga boleh…pegel banget duduk seharian tadi…!”
“ ya buka aja kalo emang mau di pijit daerah pantat..” sahutku masih dalam keadaan positif thinking dan tak mau berfikir kotor

Mas Sultan akhirnya membuka celana pendek putihnya, sambil tetap bertelungkup dia membuka celana pendek dengan cukup susah payah…

Oops … ternyata dari tadi dia tak mengenakan celana dalam, sekilas tadi aku melihat sedikit buah zakarnya yang kemerah-merahan.

Aku jadi teringat dengan kejadian tadi pagi saat kami baru saja bangun dari tidur, benda pusaka mas Sultan sudah berdiri tegak karna memang dia tidur tak memakai celana dalam..
“ hehe ….kok dedeknya jadi berdiri begini ya Dam…!” katanya tadi pagi
“ lagian bukan di celanain sih ..!” sahutku
“ yaa biar terbang bebas lah …kan kasian di kurung terus seharian..  “

“ Dam..?!” mas Sultan mengagetkanku, panggilannya membuyarkan lamunanku akan peristiwa tadi pagi
“ ya mas….”
“ kok jadi bengong….jangan terpana ngeliatin pantat saya gitu donk…” ledeknya
“ enggak lah mas….ngapain saya ngeliatin ….orang Cuma pantat doank…”
“ hehe sapa tau aja kamu tergiur…!”
“udah nih mas…lanjut ?” tanyaku mengalihkan pembicaraannya
“ iya lanjut Daaam…!”

Aku mulai melanjutkan kembali memijatnya, kali ini aku mulai masuk ke daerah sensitifnya, paha dan pantatnya…mudah-mudahan tanganku tak keseleo dan masuk ke daerah terlarangnya…aku akan tetap berusaha menahan nafsuku tuk tak menyentuh daerah terlarangnya, aku tak ingin hubungan pertemanan yang sudah terjalin akrab ini menjadi berantakan dan sia-sia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar