Kamis, 28 Mei 2015

Cerita Secangkir Kopi Chapter Lanjutan 43

7-Eleven , Bulungan (Blok M)




"Halo..."



"halo. baru telpon, a?"



"iyah maaf... kamu ngga marah kan?"



"marah mah ngga. tapi ya udahlah, ngga usah bahas masalah kecil. aku lagi ngga mood untuk marah-marah."



"maaf yah. eh beib, kirain aku teh kamu udah tidur. ternyata masih bangun yah?"



"iya euy. lebih tepatnya sih kepaksa belum tidur."



"kepaksa kenapa itu teh? kamu nungguin telpon dari aku?"



"antara iya dan ngga."



"kamsudnya?"



"ya tadinya teh aku emang lagi nungguin telpon dari abep, dan hampir aja ketiduran. tapi si papah teh tiba-tiba telpon. katanya besok pagi aku harus ke balikpapan bep. meni ngadadak pisan euy."

(ngadadak : mendadak)



"ke balikpapan? dalam rangka apa?



"ada masalah di rig site eung. si papah kan sibuk bep, jadi aku yang disuruh. padahal mah hoream."

(rig site : situs pengeboran/penggalian) , (hoream : males)



"first flight? jam berapa? masalahnya serius ngga beib?"



"mungkin habis subuh aku langsung cabut ke airport. ada beberapa sih yang harus aku supervisi, cuma yang harus langsung ditanganin teh problem sama petani tambak. eh iya, katanya ada sempet blow out juga lho bep. parahu yeuh, alamat aku bakal lama di sana."



FYI, terkadang sewaktu ada rencana eksploitasi sumur migas/deposit mineral baru, site officer/engineer/advisor kerap kali menemukan masalah baru yang sifatnya teknis dan non-teknis padahal beberapa bulan sebelumnya sudah diadakan site survey dan sudah mengeleminasi sebaik mungkin masalah yang ada. tetapi sewaktu proses site clearing (pembersihan situs untuk dijadikan area pengeboran/site office) berlangsung, sering berbenturan dengan petani tambak yang ada di daerah itu. ada beberapa diantara mereka yang lahannya memang benar terpakai/termasuk di dalam jalur yang akan digunakan sebagai site office/rig site dan akan diberikan kompensasi ganti rugi pemakaian lahan, tetapi tak jarang ada beberapa diantara petani tambak itu yang 'pura-pura' mengaku dirugikan. biasanya, sewaktu mereka tahu akan ada kegiatan eksploitasi sumur baru di lokasi tertentu, mereka tiba-tiba membuat tambak di sekitar lokasi baru itu secara serentak. padahal lahan yang digunakan itu bukan lahan milik mereka, melainkan lahan milik negara. jadi memang suka ada yang sengaja berbuat seperti itu guna mendapatkan uang kompensasi dari perusahaan pengeboran. masalah seperti ini dikategorikan sebagai masalah non-teknis.


sementara, salah satu contoh masalah teknis yaitu blow out. simpelnya, ketika proses drilling (pengeboran/penggalian) berlangsung, terjadi perbedaan tekanan di dalam sumur yang menjadi lebih kecil dari tekanan formasi. analagoinya begini, pernah diinfus? bagi orang yang pernah diinfus di rumah sakit, sewaktu kantong infus posisinya tidak sesuai maka akan mengakibatkan terjadinya perbedaan tekanan. ketika seharusnya kantong infus mengalirkan cairan infus ke dalam pembuluh darah, tetapi kalau posisinya salah, justru darah yang akan tertarik/tersedot oleh kantong infus sehingga dapat membahayakan si pasien. kira-kira seperti itulah proses blow out terjadi dan proses berlangsungnya/terjadinya blow out itu teh ngga akan selesai dalam kurun waktu yang singkat. bisa memakan waktu berhari-hari/berbulan-bulan sebelum akhirnya bisa diperbaiki/berhenti mengeluarkan lumpur. salah satu contoh kasus blow out paling parah yaitu semburan lumpur lapindo.



"orang dari HO jakartanya cuma kamu sendiri? nanti kalau ada apa-apa di sana, kamu bisa telpon aku. barebas, mau kapan aja. hehehe."

(HO : Head Office)



"iya, yang dari jakarta cuma aku sendiri. mudah-mudahan mah aman-aman aja bep, kan udah ada LO-nya. da aku juga lebih fokus sama kalkulasi uang kompensasi lahannya. nanti hp abep di-stand by-in aja. bisi ada apa-apa."

(LO : liaison officer ; semacam bodyguard/pengawal yang ada di setiap situs pengeboran. biasanya berpangkat kolonel/pensiunan marinir) , (bisi : barangkali / siapa tau)



"siap kasep. emergency calling for my dearest only. kamu mau bawa randsome apa buat besok? udah belanja belum? soalnya kamu kan tukang ngemil. hehehe."



"ieu teh keur di 7/11 (baca : seven-eleven) bep. keur balanja. parahu yeuh, si abep euweuh teh aku jadi riweuh sorangan ngurusin ini itunya."

(ini teh lagi di 7/11 bep. lagi belanja. parah nih, ngga ada abep teh aku jadi ribet sendiri ngurusin ini itunya.)



"inget umur atuh kasep. masa baru kaya gini aja udah riweuh. nanti kira-kira mau berapa hari stay di balikpapan?"



"paling lama juga empat hari, soalnya harus cepet-cepet pergi ke Palembang."



"Palembang? for what?"



"ada meeting sama orang-orang HO Palembang, sekalian mau ngecek ke site. katanya ada sedikit problem sama desander yang ada di sana."

(site : lapangan/tempat situs pengeboran/penambangan) , (desander : alat untuk memisahkan pasir dari hasil pengeboran semisal minyak mentah/hitam)



"hmmm... kok jadi banyak problem gini. ya udah, kamu harus jaga kesehatan yah. bawa vitamin and jangan telat makan. sekarang aku lagi ngga bisa jagain kamu, jadi kamu harus bisa urus diri kamu sendiri."



"siap bos! tapi tapi tapi akhirnya aku bisa makan martabak har sama lenggang juga nih di palembang. hahayyy."



"ah, kamu mah ngabibita wae. udah yah, aku mau kerja lagi. jangan lupa kasih kabar kalau kamu udah nyampe di balikpapan."

(ngabibita : menggoda/bikin sirik)



"oke. kamu juga bep, cepetan pulang atuh. meni betah pisan di sana teh."



"iyah."



"miss you..."



"like i always do. bye..."



*tut... tut... tut... tut...*



*****
Gedung Yosef, Rs. Santo Borromeus




"raresep ABC-an ngga ini teh?" tanya gw kepada aa dan sopi sewaktu mereka berdua sedang asik bergosip.

(pada suka main ABC-an ngga?)



"Reseeeeeeepppp! hayu atuh main itu aja. biar rame." teriak sopi.

(sukaaaaaaaa!)



"boleh. mau pakai kertas ngga?" tanya gw.



"ngga usah ah. riweuh. langsung sebut aja gi, jadi kaya main tatarucingan."

(tatarucingan : tebak-tebakan)



"okeh. hmmm... aku duluan ya yang nanya. nama benda yang huruf depannya D? aku, dasi!" ucap gw.



"Daster!" jawab sopi.



"Duit!" jawab panji dengan muka tiis (datar).



"dasar panjul! sekarang giliran aku, nama tempat yang huruf depannya M? aku, Matahari!"



"itu mah nama benda atuh sop. aku, Masjid!"



"bukan matahari yang itu, tapi matahari swalayan."



"oh... iya-iya, boleh. kalo kamu jawabannya apa nji?"



"money changer!"



"masyaalloh.... duit deui, duit deui..."

(deui : lagi)



"huahuahuahuahuahuahua. sok, sekarang giliran panji."



"jangan panjul ah! dia mah dilewat aja. nanti kalo si panjul yang nanya mah pasti tatarucingannya ngga akan jauh-jauh dari duit."



"hahahahaha. ya udah atuh, aku lagi aja ya?"



"mangga...."



"kasih yang susah gi. yang ngga ada hubungannya sama duit!"



"okeh, sebutin kata benda yang huruf depannya W. aku, waria!"



"naha waria??"



"kan waria teh orang, orang kan kata benda."



"ih curang atuh itu mah."



"terserah yang kasih pertanyaan dong. sok, kamu apa?"



"susah euy. eh, kalo wafer, boleh?"



"boleh sop. ari kamu nji, jawabannya apa?"



"........................................."



"nah lho, bingung abis dia gi. mati kutu deh sekarang."



"hahahahaha. hebat kan aku? udah atuh nji, ngga harus disambung-sambungin sama duit."



"hmmm.... wesel, warkat, warisan. itu boleh kan? hehehehe."



"ya tuhaaaaaaaaaaaan........"



"hahahahahahahahahaha.... juaraaaaaa!!!"



*****
"Njul... si argi udah tidur belum?" tanyaku kepada panji sewaktu kami bertiga selesai bermain ABC-an.



"hmm...ngga tau sof. kayanya mah udah. emang kenapa?" tanya panji sambil membaca sebuah novel.



"gpp, ada cuma pengin ngobrol berdua aja sama kamu. ada yang mau aku omongin eung..." jawabku sambil menoleh ke arah belakang, tempat dimana tempat tidur argi berada.



"ngomongin apa? gordennya tutup dulu aja sof, sekalian liatin argi, udah tidur apa belum."



"ya udah, aku nutup gordennya dulu. kamu jangan berisik ya njul."



"iyah."



aku beranjak dari sofa, kemudian berjingkat pelan ke arah tempat tidur argi. setelah melihat matanya yang terpejam dan terdengar suara dengkuran halus barulah aku yakin kalau argi sudah terlelap. dengan hati-hati, aku menarik gorden yang menjadi pembatas antara ruang tempat sofa berada dengan tempat tidur. di kamar tempat argi dirawat, bisi dibilang terbagi menjadi tiga ruangan. ya walaupun pada dasarnya sih cuma ada satu ruangan, tapi terbagi menjadi tiga area. pertama, area meja makan dan peralatan elektronik (dispenser,kulkas,dll) serta kamar mandi yang letaknya di sebelah kanan pintu kamar. kedua, daerah tempat aku dan panji sekarang sedang mengobrol, ada seperangkat sofa ukuran sedang dan sebuah lemari kabinet kecil untuk menaruh pakaian dan tepat disebelah kami, terdapat area ketiga yaitu ranjang argi dan segala perlengkapan penunjangnya yang diberi pembatas berupa tirai gorden.


"udah tidur?" tanya panji setengah berbisik.



"udah. kebo dia mah, baru ditinggal sebentar udah tibra. huhuhu."

(tibra : tidur/terlelap)



"kamu teh mau ngobrolin apa sof?"



"aku ceritanya sambil bisik-bisik gpp ya njul? takut kedengeran sama argi eung."



"ya sok aja atuh. emang mau ngobrol apa sih? kok takut ketauan segala?"



"obrolan ngga penting juga sih sebenernya. aku juga tadinya males cerita sama kamu, takut dibilang ngga penting sama kamu."



"ya ngga atuh sof. siapa tau malah penting. masih tentang argi?"



"iya. kamu ngga bosen kan kalo aku cerita tentang argi terus?"



"bosen sih, tapi ya namanya juga pacar kamu teh si argi jadi wajar aja kalo ceritanya masih seputar itu."



"huhuhu... eh iya njul, kalo misalnya aku balikan lagi sama argi, gimana?"



"gimana apanya?"



"ya menurut kamu, gimana? soalnya kemarin kan aku diajakin balikan lagi sama dia."



"kamu jawab apa?"



"aku bilangnya sih mau. tapi nanti, ngga sekarang. nunggu dia sembuh dulu."



"lho, kenapa harus nunggu dia sembuh dulu?"



"huhuhu...soalnya aku mau balikan lagi sama argi kalo dianya mau bawain aku poffertjes. makanya harus nungguin dia sembuh dulu."



"kamu mah balikan teh udah kaya pesugihan aja, ada syaratnya segala. terus syaratnya apalagi? puasa mutih?"



"enak aja! huhuhu. habis waktu dia ngajakin balikan lagi teh mendadak pisan tau njul. aku kan bingung harus jawab apa."



"kenapa syaratnya ngga minta dibeliin rumah aja sekalian? kan enak tuh."



"hahahaha. itu mah kamu meureun. da pas dia ngajakin teh pas akunya lagi nonton acara tv gitu njul. kan liputannya teh lagi makan poffertjes di puncak pas, jadi aja aku kepikirannya itu."



"oh gitu.... untung cuma liputan kuliner, coba kalo yang kamu tonton teh iklan helikopter. nanti bisa-bisa kamu minta dibeliin helikopter."



"yeee...mana ada iklan helikopter? terus terus njul, menurut kamu gimana? gpp ya kalo aku balikan lagi sama dia?"



"duh, kamu mah aneh-aneh aja sof. ari kamu sendiri gimana, sebenernya ada niatan untuk itu ngga? kamu masih sayang sama argi kan?"



"ya masih atuh, masih banget. aku teh cuma takut kalo dianya masih baong euy. kan kamu tau sendiri argi kaya gimana."



"ah, sebaong-baongnya argi juga kamu ngga akan dicakar sama dia. bukannya dari dulu juga si argi mah emang udah baong? dulu kayanya kamu asik-asik aja tuh pacaran sama dia."



"iya sih...tapi sekarang kan udah agak beda njul."



"beda gimana?"



"aku kan sekarang lebih fokus sama kuliah. mana nanti semester depan pasti tambah gila lagi beban kuliahnya njul. belum lagi ditambah sama argi, dia kan orangnya haus perhatian njul. kalo ngga aku perhatiin dikit nih, bisa-bisa nanti kita berantem. padahal sekarang waktu aku buat dia teh ngga bisa sebanyak dulu, waktu masih sma."



"susah kalo mikirin itu sof. yang namanya waktu mah pasti ngga akan pernah kerasa cukup. selalu kurang."



"terus aku gimana atuh? aku ngga mau kalo kuliah aku jadi berantakan gara-gara pacaran. mendingan aku sekalian ngga pacaran aja deh...."



"hehehe...iya sih. aku juga sepakat untuk urusan itu."



"makanya aku cerita sama kamu. soalnya kita kan sevisi njul."



"tapi siapa tau sof, pacaran justru bikin kamu tambah semangat kuliah. tambah rajin belajarnya. kan banyak juga tuh contoh yang kaya gitu..."



"amin. tapi aku masih takut..."



"bilang aja atuh sama argi, kalo lagi kuliah, kamu ngga mau diganggu sama urusan pacaran."



"aku juga pengennya kaya gitu. tapi bingung mau ngomongnya gimana. mana si argi kan hobi pisan ngajakin aku jalan-jalan."



"ya emang dia mah orangnya kaya gitu. sok resep uulinan."

(uulinan : suka main/jalan-jalan)



"jadi aku batesin dia aja gitu supaya jangan banyak main?"



"salah atuh itu mah."



"terus kumaha atuh?"



"yang harus dibatesin teh bukan argi, tapi kamu."



"kenapa aku? da aku mah emang ngga suka main."



"ngga maksud aku teh kamunya yang harus bisa batesin, kapan harus main sama dia dan kapan harus fokus sama kuliah. kalo emang lagi ngga bisa, ya udah bilang aja ngga bisa."



"nanti dianya marah ngga?"



"ya kamu ngomongnya yang bener, jangan jutek. kamu kan sekarang kalo ngomong sama dia teh suka jutek pisan."



"huhuhu...aku sekarang jadi jutek gara-gara keseringan jadi ketua kelompok tau njul. kan tiap kali dapet tugas kalo ngga jutekin anggota yang lain, pasti ngga bakalan kelar deh itu tugasnya."



"nih sof, kamu mah yah, kalo kata aku mah, ngga harus repot-repot ngurusin argi. da arginya udah jelas-jelas sayang sama kamu. kamunya juga sama. jadi ya udah, tinggal jalanin aja...."



"............................................................"



"kamu mikirnya sering kejauhan sih. padahal mah tinggal dibawa santai aja sof. argi kan orangnya terbuka, jadi kamu tinggal bilang aja apa yang kamu rasain. nanti juga dianya ngerti sendiri da. kan dia teh sayang pisan sama kamu."



"amin. aku juga sayang pisan njul sama argi. cuma kadang masih suka gengsi."



"tah eta... si argi juga sering bilang gitu sama aku. kamu orangnya gengsian."



"masa sih? huhuhu."



"iyah beneran sof. kamu teh kalo lagi marahan sama argi, tinggal bilang gini ; argi, aku teh sayaaaang pisan sama kamu."



"ih geuleuhhhhh....."



"hehehe...iya sih emang geuleuh. tapi itu kata arginya sendiri lho..."



"hah??? serius???"



"iyah...dia teh pernah bilang sama aku, kalo misalnya kamu bilang yang kaya tadi tuh pas kalian lagi marahan, pasti dia langsung meleleh cenah."



"oh....bisa meleleh oge si argi teh? huhuhu."



"itu mah kata dia. coba aja kamu praktekin sendiri."



"asiiik... aku punya senjata baru. nanti dicoba ah kalo lagi marahan. huhuhu."



"awas, jangan bilang kalo kamu tau dari aku. hehehehe..."



"oke. tuh kan, untung aku cerita sama kamu. jadi dapet amunisi baru deh.... eh iya, emang si argi teh sering cerita apa aja sama kamu?"



"ya macem-macem."



"macem-macem teh contohnya apa njul? aku mau tau dong..."



"rahasia atuh."



"atulah... masa main rahasia-rahasian sama aku."



"kan aku juga gitu kalo dia nanya-nanya tentang rahasia kamu."



"oh iya juga ya njul. iya deh jangan kasih tau. mendingan aku tau dari mulut dia sendiri aja. soalnya aku juga belum tentu mau cerita semuanya sama dia."



"tapi gara-gara kalian berdua, otak aku jadi overloaded eung. sering nge-hang!"



"huhuhu... maaf atuh njul. habis aku cuma bisa cerita semuanya sama kamu. argi juga gitu kali ya?"



"mungkin. kayanya kalo aku disuruh nulis biografi tentang kamu atau argi, pasti bisa deh. hehehe."



"pastinya atuh eta mah. orang semua kejelekan aku kamu udah tau semuanya njul. eh, tapi boleh juga tuh bikin biografinya aku sama argi. nanti biografi argi buat aku, terus biografi aku buat argi."



"berani bayar berapa?"



"yeeeeee....dasar panjul! sama sahabat mah gratis atuh...."



"biaya mikir mah boleh lah aku kasih gratis, tapi bianya nulisnya ngga. satu huruf seribu yah sof? hehehe."



"Embung teuing! satu halaman, gope deh."

(males banget!)



"kalo lima ratus dolar mah, aku mau."



"enak aja! dasar sipit! beunta atuh njul, beunta! huhuhu."

(beunta : melek)



"coba sekarang kamu keluarin duit, pasti aku langsung beunta da. tapi nominalnya harus lima digit ke atas yah sof."



"("ˉ.ˉ)"



*****
a, hari ini ngga
usah ke borme.
okeeeeh!

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:17



sip. udah ada sofi
yah? adeuh adeuh...

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 07:29



seneng deh digodain
sama aa. lagi dong~
hahahaha. hari ini
aku pulang ke rumah.
udah dibolehin sama
dokternya.

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:32



udah sembuh pisan
yah itu teh? kemarin
asa masih leuleus gi?

(leuleus : lemas)

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 07:35



aku yang minta pulang.
rawat jalan sih. nanti
aa sama sopi nengok
ke rumah ya?

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:36



harus hari ini? aku
mah besok aja yah?
biar kamu bisa berduaan
sama sofi. ehem....

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 07:40



percuma berduaan juga
da akunya masih sakit.
ya udah, terserah aa
aja. tapi hari ini si
mamah mau bikin jus
jeruk kietna loh. :9

(jeruk kietna : jeruk
yang udah dikeringin/
asinan jeruk <= salah
satu minuman favoritnya
si aa.)

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:42



SERIUS??? besok masih
ada ngga???

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 07:45



ya pasti udah habis
atuh a. terus si mamah
juga mau bikin mie
bebek loh. hohohoho.

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:49



AKU PASTI DATENG!
hiks...ngga jadi
ketemu sama adit.


sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 07:53



woooooo...puantes!
asem juga nih si aa.
hahaha. si aditnya
diajak aja a sekalian.

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:54



bener nih boleh ajak
si adit? *terharu*

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 07:56

Tidak ada komentar:

Posting Komentar