Kamis, 28 Mei 2015

Cerita Secangkir Kopi Chapter Lanjutan 58

ARISAN Resto & Wine, Jln. Cimanuk “teh meiraaaaaaaaaa…..!!!” ita berteriak cukup kencang sewaktu melihat meira, fafa, ganes, bagas, yoga dan eja. mereka semua adalah orang-orang terlibat dalam jaringan usaha yang gw,eja dan bagas kelola. sebenarnya masih ada banyak orang lain lagi yang terlibat, tapi mereka semua merupakan inner circle yang paling utama. “hai sayaaang….” kemudian ita pun berdiri dari sofa, menyambut meira dan langsung bercipika-cipiki ria. setelah semua ritual cipika-cipiki dan obrolan basa-basi sekedar menanyakan kabar dan semacamnya selesai, kami pun memulai ‘meeting’ non formal yang memang sudah masuk ke dalam agenda bulanan. rapat serius tapi santai ini biasanya me-review laporan keuangan beberapa buah usaha yang kami kelola bersama. sesekali pembicaraan serius ini diselingi gelak tawa dan candaan keadaan terbaru di beberapa buah tenant plus cerita tentang pengalaman konyol dengan buyer/customer maupun pengalaman perang urat syaraf dengan supplier. untuk ita, ini merupakan pengalaman pertama kalinya ia terlibat dalam ‘meeting’ bersama kami, para inner circle. sesekali ita terlihat shock sewaktu mendengar komentar-komentar miring yang dibarengi dengan kata-kata pedas saat kami membahas bagian loyal customer dan karyawan. maklum, ita masih kecil, setidaknya, pola pikirnya masih belum cukup dewasa untuk menyikapi problematika serta intrik-intrik dalam berbisnis. belum lagi eja, yang biasanya pendiam dan kalem, dalam meeting kali ini berulang kali menyudutkan ita dan mengkritiknya habis-habisan karena pernah sekali mengecewakan seorang loyal customer dari tenant miliknya. sebenarnya, kami semua (terkecuali ita) sudah terbiasa dengan segala macam kritikan ‘pedas’ maupun ‘sarkas’ yang sering terlontar dari masing-masing pihak. tapi berhubung eja, yang sudah sejak awal sangat menentang sekali keinginan ita untuk ikut bergabung karena masih ‘kecil’ dan menyuruhnya untuk lebih fokus dengan pelajarannya di sekolah, harus sabar menerima komplain dari salah seorang pelanggan setianya karena kecewa dengan kinerja ita yang dinilainya sangat kurang. setelah semua hal yang perlu dibicarakan sudah selesai dibahas, dan mencatat beberapa point yang harus diperbaiki pada saat nanti monthly review diadakan kembali bulan depan, meira, sang manager keuangan mulai menghela nafas sejenak sebelum melaporkan hasil review kali ini kepada tuan mas galak (bos besar) via telepon. harusnya mah gw yang melapor via telpon, tapi berhubung kali ini ada cukup banyak critical point yang harus dibahas dan pastinya nanti akan disemprot habis-habisan,
mendingan gw nyuruh si meira aja deh untuk melakukan tugas mulia ini. memang biasanya kalo ada pembicaraan yang cukup critical dan diprediksi akan mengundang reaksi cukup ‘keras’ dari ‘bos besar’, maka cuma ada satu orang yang kompeten dan ahli di bidangnya untuk tugas tersebut. tidak lain dan tidak bukan adalah adik yang paling teramat sangat disayang oleh tuan mas galak itu sendiri, meira. kalo sama meira mah, belum pernah tuh gw liat si tuan mas galak itu marah-marah, paling nantinya cuma kirim fax sehelai kertas ala ‘lembar disposisi’ buat semua orang kemudian selanjutnya kami mengirim laporan berkala kepada tuan mas galak. tau sendiri lah ya siapa yang dimaksud ‘tuan mas galak’ itu. ;p "a eja, udah solat ashar belum?” ita mengingatkan eja untuk solat sewaktu gw, eja, ganes, bagas dan fafa sedang asik bercanda satu sama lain. “belum.” jawab eja ketus. rupanya dia masih terbawa suasana meeting barusan “solat dulu atuh ih. bentar lagi maghrib.” ita masih berusaha untuk tersenyum. “iya, nanti.” eja menjawab sebentar kemudian kembali asik bercanda dengan fafa. sementara fafa sendiri tampak salah tingkah. “eh solat yu solat….” gw berusaha mencairkan suasana yang kurang enak tersebut. ganes dan fafa langsung mengangguk, kemudian langsung beranjak dari sofa dan berjalan cepat menuju mushalla. sementara eja masih tetap bertahan di sofanya. “aa wae tiheula, engke urang nyusul.” jawab eja seraya mengeluarkan hp dari saku celananya. (aa duluan aja, nanti eja nyusul.) “a eja ngga solat?.” ita masih keukeuh mengingatkan eja walopun sekarang nada bicaranya sedikit gugup. mungkin takut. “IYA NANTI JUGA SAYA PASTI SOLAT!” kali ini eja benar-benar sudah kehilangan kesabaran. gw yakin, eja masih terbawa emosi meeting barusan. “a, sekarang teh udah jam lima lebih. ashar kan udah dari jam tiga. kalo a eja solatnya ditunda dua jam, nanti masuk surganya juga ditunda dua jam.” ucap ita dengan mata yang sedikit berkaca-kaca. dan setelah itu, ita langsung bergeser ke arah meira kemudian langsung mendekapnya dengan erat. meira yang sedang menelpon pun sampai terlihat kaget sewaktu ita tiba-tiba memeluknya. gw sih yakin, sebentar lagi ita pasti langsung nangis.
“………………………………………………..” eja sempat terdiam selama beberapa detik. baru setelah itu langsung beranjak pergi meninggalkan tempat duduknya menuju musholla. sementara gw dan bagas cuma bisa saling melempar pandangan satu sama lain sambil masing-masing berkata dalam hati, ‘belum jadian aja udah kaya gini. apalagi nanti kalo misalnya udah beneran jadi. bisa-bisa awet rajet nih ntar.’ (awet rajet : awet, tapi sering bertengkar. biasanya yang pacarannya masih sering putus-sambung bisa dibilang awet rajet juga.) *****


Sumber Hidangan, Jln. Braga lagi di mana? sender : s0piA_LaTjuBa Sent : xx/xx/200x di braga aaaay. kenapa ada apa? hho. sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x pantes si ita sms aku. katanya kamu ngga jemput2. sender : s0piA_LaTjuBa Sent : xx/xx/200x ASTAGFIRULLAH! aku lupa aaaaay! beneran lupa ini mah. maaaaaf. x( ya udah sekarang aku ke sana. sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x ngga usah. udah aku jemput. kamu braganya di mananya? sender : s0piA_LaTjuBa Sent : xx/xx/200x
eh aku sekarang udah cabut. kamu di mana? nanti aku jemput. sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x ngga usah, aku bawa mobil si abah. aku aja yang nyusul. katanya ita mau mukulin kamu tuh gara2 telat jemput. huhuhu. sender : s0piA_LaTjuBa Sent : xx/xx/200x gi? kamu di mana? aku bentar lagi lewat braga. udah di naripan. sender : s0piA_LaTjuBa Sent : xx/xx/200x aku di veteran. kita ketemu di pengky aja ya? sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x “lho, ayang mau kemana?” tanya iqbal keheranan sewaktu gw terburu-buru menelan daging steak yang baru saja dikunyah lalu mengambil segelas air kemudian langsung menghabiskannya. “mau pergi dulu bentar. kamu pulang sendiri aja ya?” ucap gw sambil memasukkan majalah dan laptop ke dalam tas kemudian mengeluarkan dompet. “emang kamu mau kemana sih? kok buru-buru banget?? tadi telpon dari siapa??” iqbal bertanya lagi. “nih duitnya, kembaliannya ambil aja.” gw mengeluarkan uang dari dompet kemudian meletakkannya di atas meja. “aku ikut ya?” pinta iqbal.
“ngga usah, yang tadi nelpon indung aing. hayu ah.” gw langsung berlari keluar menuju tempat parkiran, membuka pintu, melempar tas ke jok belakang kemudian langsung tancap gas ke pengky secepat mungkin. *****
Kopi Progo, Jln. Progo “teteh, ini buat apa sih?” tanyaku heran ketika melihat wadah krim kecil berbentuk ouval berwarna hijau. aku lalu membuka tutupnya yang didominasi warna hijau dan emas, di atasnya tertulis kata-kata yang membuat aku bertanya-tanya apa artinya. pelan-pelan aku membaca tulisan tersebut, ‘masque éclat express, enrichi en eau de la pression de l’olive.’ sesaat, teh meira melihat ke arahku dari balik layar laptopnya, kemudian tersenyum sambil berkata, “itu body butter sayang…” “body butter?” tanyaku. kemudian aku membuka tutupnya. sedetik kemudian, harum olive oil yang bercampur dengan aroma green tea langsung membuatku semakin mendekatkan hidung ke arah krim tersebut. hmmm….wangi. “buat pelembab kulit.” teh meira kemudian mengambil sedikit krim tersebut kemudian mengusapnya ke telapak tangan kiri aku. “ih teteh, wangi banget ih. ita suka banget sama wanginya.” aku mengusap kedua telapak tangan kemudian menempelkannya ke hidung. bener-bener wangi. “tangan ita juga jadi lembut bangettt.” teh meira tersenyum seraya merapihkan rambut panjangnyanya dengan tangan. *Beberapa Menit Kemudian* “teteh teteh….” aku menarik-narik tangan teh meira dengan pelan. “apa?” tanya teteh. “itu ada a eja!” bisikku pelan sambil menunjuk ke arah sebuah sofa yang ada di dekat tiang. tak jauh dari tempat aku dan teteh duduk.
“oh…” teh meira pun kemudian melambai ke arah tempat a eja duduk barusan. “ih teteh mah. jangan dipanggil atuh. nanti a eja nya ke sini.” desisku lemas. teh meira hanya tertawa renyah sewaktu mendengar ucapanku barusan. dan bener kaaaaan, a eja langsung datang menghampiri meja kami. “lagi pada ngapain?” tanya a eja sambil menarik kursi yang kosong disebelahku. “gue? lagi nemenin ita belajar.” jawab teh meira sambil mengerlingkan matanya ke arahku. “belajar?” a eja langsung menatap ke arahku. karena malu, aku langsung menunduk. berpura-pura sedang membaca buku. “……………………………………..” “belajar apa?” kali ini a eja kembali bertanya ke arah teh meira karena kepala aku masih tetap menunduk. “coba tanya langsung sama orangnya…” jawab teh meira dengan muka yang berseri-seri. “kamu baca apa sih???” a eja langsung menarik buku ekonomi yang sedang (pura-pura) aku baca. sialnya, sewaktu a eja sedang menarik buku tersebut, komik nodame cantabile yang sedang aku baca pun ikut terjatuh. “oh…….LAGI BELAJAR YA???” a eja kemudian membuka-buka buku komik yang tadi terjatuh. teh meira pun langsung tertawa sambil mengambil kembali buku komik miliknya dari tangan a eja. untuk urusan belajar, a eja termasuk orang yang sangat teramat cerewet. “kapan pinternya kalo kamu kerjaannya baca komik terus?” a eja pun mulai mengeluarkan jurus andalannya, nyepet.
“katanya mau masuk itb, ini malah baca komik wae. kapan belajarnya, ta?” tanya a eja lagi lagi dan lagi. orang yang satu ini emang punya hobi menyudutkan orang. “itu arissa kayanya lagi nyariin kamu deh…” ucapan teh meira langsung menyelamatkan aku yang sedang kebingungan mencari kata-kata untuk menjawab pertanyaan a eja. aku pun ikut menoleh ke arah tempat duduknya, benar juga sih kata teh meira. ada seorang perempuan cantik yang terlihat sedang kebingungan mencari-cari seseorang. “ya udah, saya ke sana dulu ah.” a eja kemudian mengembalikan lagi buku pelajaran yang tadi sempat diambil olehnya. “balik lagi za sama si rissa?” tiba-tiba teh meira menanyakan pertanyaan yang langsung membuat raut muka a eja berubah seratus delapan puluh derajat. sedetik kemudian, terlihat ia menatap bingung ke arahku. aku cuma tersenyum kemudian langsung memalingkan muka ke arah lain. *****
ita, nanti malem mau saya jemput jam berapa? kamu les kan? sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x ngga usah a. ita pergi sama temen. makasih. =) sender : si eneng Sent : xx/xx/200x sama siapa? cowo? sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x iya, tapi bertiga sama risang juga. sender : si eneng Sent : xx/xx/200x habis maghrib saya jemput. ok?
sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x ih nanti klo temen ita jemput gimana? sender : si eneng Sent : xx/xx/200x tadi saya ngga balikan lagi sama mantan. I swear. =) sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x ita juga dijemput sama temen, a. bukan sama mantan. I swear. =) sender : si eneng Sent : xx/xx/200x saya ngalah deh. temen kamu boleh jemput, tapi nanti saya yang anter pulang. ok? sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x ngga usah, a. makasih banyak. =) sender : si eneng Sent : xx/xx/200x *****
Kamar Aing, Rorompok “lagi apa yang?” tanya iqbal di ujung telpon. “lagi ngerjakeun tugas.” jawab gw sambil membetulkan posisi headset bluetooth di telinga. baru setelah itu kembali mengetik di depan
komputer. “aku ganggu ngga? aku matiin aja ya telponnya? nanti aku telpon lagi deh.” “eh…ngga usah. lumayan, jadi ada temen ngobrol.” "emang bisa gituh ngerjain tugas sambil nelpon?” “telpon sambil boker juga bisa-bisa aja kan?” “iiiiiiihhhhh geuleuh! tapi kamu beneran lagi ngerjain tugas kan yang? bukan lagi boker??” “hahaha. kalo misalnya aing lagi boker juga ngga mungkin bilang-bilang lah.” “tapi kan kecium baunya.” “teuh nya…katanya geuleuh tapi malah dibahas.” “oh iya lupa. itu tugasnya buat kapan yang?” “besok. hahaha.” “pinterrrrr. pantesan semangat banget ngerjainnya.” “ya iyalah, kalo ngga ngumpulin bisa dimarahin temen satu kelompok.” “lho, emangnya itu tugas kelompok??” “iya. ya kaya bikin paper tapi per kelompok.” “kamu kebagian ngetik yah?”
“ngga juga sih. tiap orang dapet jatah satu bab ewang. aing kebagian Bab I sama bikin daftar isi, kata pengantar, ngeprint, ngejilid, dll lah.” “ih aku paling males deh kalo misalnya disuruh bikin daftar isi.” “tah eta pisan.” “masih banyak ngga ketikannya?” “lumayan. jam segini belum tidur?” “belum. tadinya sih udah ngantuk yang, tapi gara-gara cuci muka ngantuknya langsung ilang deh.” “mau tidur mah tinggal tidur aja. ngga usah cuci muka segala.” “ih aku kan tadi habis dari dokter kulit yang. sama dokternya dikasih krim malam, jadi sebelum pake itu harus cuci muka dulu.” “naon deui eta krim malam? asa sering pisan ke sana? meni teu bosen-bosen reparasi beungeut teh.” “ih ayang mah gitu ih. kan biar muka aku ngga jerawatan.” “ah, jerawat mah didiemin juga nanti kempes sendiri.” “tapi kan lama. belum lagi kalo misalnya nanti ada bekasnya. pasti aku diomongin sama kamu.” “sejak kapan jadi rempong gitu ngurusin jerawat?” “ihhhh. tuh kan ayang mah suka gitu.” gi, aku baru nyampe rumah nih. kamu udah tidur belum? sender : s0piA_LaTjuBa
Sent : xx/xx/200x gusti aku sms dari isya baru dibales subuh. kamana wae ateuh kang? sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x baru juga jam satu ai kamu. da tadi kan lagi asik ngelab. gi, telpon aku atuh. hhu. sender : s0piA_LaTjuBa Sent : xx/xx/200x kalem nya. aku lagi ngerjain tugas. sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x “yang? ayang? lagi sibuk ngerjain ya?” tanya iqbal. “hehe. iya euy. sory tadi lagi ngga fokus dengerin.” “ya udah kamu ngerjain tugas dulu aja. nanti aku telpon lagi ya?” “ok.” “met ngerjain tugas ya… jangan tidur malem-malem ih.” “da sekarang teh udah pagi.” “hahaha. iya juga sih. udah solat belum?” “udah.” “gitu dooong. ya udah nanti aku telpon kamu lagi ya?”
“sip.” “bye ayaaaaang….” “bye…..” gw kemudian melihat ke layar hp, untuk memastikan telpon dengan iqbal sudah terputus kemudian kali ini langsung men-dial nomor sopi. “halo aaaaay…” sapa gw sewaktu mendengar tanda bahwa telpon sudah diangkat. “lama banget gi. lagi sibuk banget ya ngerjain tugasnya?” “ini belum selesai-selesai eung. tinggal ngeditnya aja sih. habis itu langsung di print deh. kamu lagi apa?” “lagi ngahunjar di kasur. bentar lagi kayanya udah mau tidur nih.” “adeuh…meni ngeunah kitu euy udah mau tidur. aku masih harus melek nih.” “ya kan tadi udah meleknya di lab. untung pulangnya dianter sama temen gi. kalo ngga mah ngga tau deh aku udah nabrak pohon kali di jalan saking ngantuknya.” “eh iya maap malem ini aku ngga bisa jemput kamu.” “iya gpp. da kasian kamunya juga lagi sibuk.” “kamu tadi ngapain aja di lab?” “tadi aku habis itu gi, belajar pake program sniffer. jadi si programnya teh bisa buat nyadap gitu. tadi mah cobain nyadap email temen. dan ternyata gampang pisan tau gi. tadi juga sempet ngerjain anak-anak rileks. pokona mah seru abis deh.” “oh gitu….”
“tadi juga aku habis belajar eksplorasi DNS, jadi buat liat nama servernya sama atau ngga…” “sop, besok harus siaran pagi eung. padahal papernya belum dijilid nih. kira-kira keburu ngga ya?” gw langsung memotong obrolan sopi sebelum dia berbicara terlalu jauh tentang hal-hal yang bikin otak gw berpikir seratus kali lebih keras dari biasanya. “pagi-pagi kamu tinggal aja paper yang udah di print di tukang fotokopi, sekalian minta dijilid. terus nanti suruh temen kamu deh yang ambil di sana.” “oh enya bener. aku bisa ngga ya bangun jam lima?” “emang kamu siaran jam berapa?” “jam enam.” “minta dibangunin atuh. atau pasang alarm yang super kenceng.” “hmmm… iya sih.” “gi… aku ngantuk eung. tidur duluan boleh ya?” “oh… ya udah atuh gpp. udah solat belum?” “ya udah atuh gi. udah selesai ngeprint kamu langsung tidur ya?” “iya aaay.” “nite….” “met malem juga ay.” *****
udah tidur yang? tadi aku telpon tapi nadanya sibuk terus. sender : IQBAL Sent : xx/xx/200x bentar lagi mau. ini masih ngeprint. sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x semangat ya sayang! sampe titik tinta penghabisan! x) sender : IQBAL Sent : xx/xx/200x hahahh. duh, besok siaran pagi bikin males aja eung. takut ga bisa bangun pagi. sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x ya udah nanti aku bangunin. mau dibangunin jam berapa yang? sender : IQBAL Sent : xx/xx/200x jam lima teng aja deh. bisa ngga? sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x bisa banget sayang. tapi hp kamu jangan di silent ya? nanti percuma aku telpon sampe baterenya lowbat juga tetep ngga akan bangun2. sender : IQBAL
Sent : xx/xx/200x okeyyyyyy! makasih ya. sory euy ngerepotin. sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x ya ngga lah. aku tidur duluan ya? supaya ngga kesiangan bangunin kamunya. udah ngantuk juga sih dari tadi. sender : IQBAL Sent : xx/xx/200x gud nite and sleep well ya.  sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x MIMPI APA AKU DICIUM SAMA KAMU! *melting* sender : IQBAL Sent : xx/xx/200x       sender : kasepmon Sent : xx/xx/200x aaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaa aaaaaaaaaaaaaa. *pingsan* sender : IQBAL Sent : xx/xx/200x *****


Taman Batu, Kampus “ki, kenalin ini regita.” teh meira mengenalkanku kepada seorang teman
kuliahnya. “regita? saya rizki. salam kenal ya.” kang rizki kemudian mengulurkan tangannya dan menjabat tanganku dengan hangat. “ini lho ki, saudara yang sering aku ceritain sama kamu. yang excited banget sama kegiatan kita.” teh meira kemudian duduk di samping kang rizki, sementara aku duduk berhadapan dengan mereka berdua. “oh… I see. eh, enaknya saya panggil kamu apa nih? regita aja?” kang rizki memandang ke arahku kemudian tersenyum menyeringai. “panggil ita aja kang.” aku membalas senyumnya. “ra, ita tuh anak ti bukan? yang kemarin jadi perwakilan dari mti?” “ya ampun rizki itu mah temen iraaaa, kalo ita mah saudara ira. masih sma kok….” “eh, masih sma? kirain ita yang anak ti.” “iya kang.” aku mengangguk pelan ke arah kang rizki. “ita kelas berapa? tau satoe Indonesia dari siapa?” kang rizki dengan semangat bertanya ke arahku. “kelas sebelas kang. tau dari teh meira, soalnya teteh sering cerita suka ikut kegiatan apa di kampus.” “oh gitu… itu ita yang tanya-tanya sendiri atau ira yang sering curol sama ita?” “ih apaan sih bawa-bawa curcol segala.” teh meira langsung mencubit lengan kang rizki. “ya siapa tau…” “udah ah, ngga urgent banget gitu bahas masalah ngga penting.”
“ita tau ngga kegiatan yang kita lakuin itu apa aja?” “mmm…tau sih. tapi cuma sedikit kang.” “oh gitu…tapi kamu udah ada bayangan belum tentang satoe Indonesia itu apa?” “belum kang.” “gimana ra, mau kamu aja yang jelasin? atau saya yang harus turun tangan nih? hehe.” “sok atuh mangga sama kang rizki aja. biar kamu ngga makan gaji buta juga yah.” teh meira pun tersenyum ke arah kang rizki. “eits…emang gue ngga digaji. pure social responsibility dari hati gue yang terdalam ra.” “udah ngga usah bangga. cepet sana jelasin proker kita apa aja. kasian udah jauh-jauh dateng malah dicuken sama kita.” “okay. I’ll handle it. jadi gini ta, satoe Indonesia itu sebenernya dibentuk atas inisiatif beberapa senior dari jurusan kami yang ingin membuat suatu aksi nyata untuk Indonesia yang dipelopori oleh pemuda secara umum dan mahasiswa untuk lebih khususnya.” “itu teh dibentuknya udah lama kang?” “oh belum, awal dibentuknya kira-kira sekitar tahun 2006 ya ra?” kang rizki kemudian melihat ke arah teh meira. teh meira kemudian menganggukkan kepalanya. “jadi singkatnya, satoe indonesia itu semacam yayasan yang fokus bergerak di bidang community service serta community development. “ “maksudnya apa kang? ita masih belum ngerti. hehehe.”
“gini sayang, jadi kita-kita nih yang ada di sini, berusaha untuk ikut membantu Indonesia dengan cara memberikan pengabdian kepada masyarakat. “ “cuma, kita lebih concern ke bidang pengembangan potensi bisnis di suatu daerah yang tingkat pertumbuhan ekonominya masih lemah.” “awalnya inspired dari tugas kuliah kita ya ra?” “oh iya bener banget, jadi gini sayang, kita teh ada semacam integrated business experience gitu ke daerah-daerah yang pertumbuhan ekonominya relatif kecil . misalnya kemarin teteh sempet ke daerah pasir jambu sana di ciwidey.” “jadi karena kita dididik untuk punya basic dan jiwa enterpreuneur, apalagi kita kuliahnya bisnis manajemen, makanya dituntut untuk bisa mengembangkan potensi ekonomi suatu daerah ya ra? kan sayang juga kalo misalnya tugas kuliah yang bagus itu cuma berakhir jadi setumpuk konsep dan ngga ada aksi nyatanya.” “tapi ita ngga ngerti apa-apa teh soal ekonomi. beneran nge-blank abis.” “oh tenang, ngga cuma concern di bidang itu aja ta, tapi kita juga concern di bidang pendidikan, kesehatan, sama lingkungan hidup. untuk pendidikan kita kerjasama bareng ibu presiden ya ra? untuk bikin program mobil pintar sama rumah pintar.” “di satoe Indonesia juga ada program untuk art and traditional talent-nya lho. dan kita udah beberapa kali jadi partisipan dan malah jadi winner di world folk dance festival. lumayan, tiap tahun bisa pergi ke luar negeri gratis.” “kamu belum tau ya ki? si ita ini jago lho traditional dance--nya. apalagi jaipong. ya kan sayang?” teh meira melirik ke arahku. aku cuma tersenyum. “serius??” “dia kan ikutan sangar tari tadisional gitu ki. udah beberapakali ikut pementasan juga. kamu inget ngga acara seminar global investment di Jakarta minggu kemarin? waktu itu kan ita juga tampil lho. ikutan nari di sana.” “mmm…yang di four season bukan? yang waktu kamu teriak-teriak ; ’eh
itu sodara gue! sodara gue!’” “ih bener banget ki. yang itu banget. makanya aku semangat banget deh ajakin ita ikut gabung bareng kita.” “bagus tuh buat tambah personil tim traditional art kita ya ra?” “iyah. ita juga udah excited kan sama kegiatannya?” “that’s good. nanti kalao misalnya kita ada acara, ita mau ikut jadi partisipan juga kan? ya itung-itung jalan-jalan ya ra?” “jalan-jalan, dapet ilmu baru, dapet banyak temen, plus dapet pahala.” teh meira menjentikkan jarinya sambil tersenyum ke arahku. “iya kang, ita mau.” aku menjawab dengan semangat. *****
ta, mau saya jemput jam berapa? sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x ita udah di rumah a. hehe. makasih. sender : si eneng Sent : xx/xx/200x lho, emang kamu dijemput sama siapa? aa kan lagi di Jakarta? sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x bukan sama a argi, ita dianter pulang sama kang rizki. sender : si eneng Sent : xx/xx/200x
kang rizki siapa??? sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x temennya teh meira a. sender : si eneng Sent : xx/xx/200x kenapa kamu bisa kenal sama rizki??? dia kan bukan temen kamu. sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x tadi siang baru kenal a. itu juga teh meira yang ngenalin. sender : si eneng Sent : xx/xx/200x ya udah lain kali kamu ngga boleh dianter sama dia. kalo kamu mau dianter, sms saya aja. ok? sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x maaf ita suka bikin repot a eja. sender : si eneng Sent : xx/xx/200x saya cuma ngga suka liat kamu dianter jemput sama cowo lain. sender : A Rezanatha Sent : xx/xx/200x *****


Kamar Aing, Rorompok Aing miRc mode : On bdg_18_dago_lagi_pengen : haiiiii bdg_berhiber : hai juga bdg_18_dago_lagi_pengen : asl pls bdg_berhiber : u1 bdg_18_dago_lagi_pengen : 18 m dago 168 54 bdg_18_dago_lagi_pengen : u? bdg_berhiber : 20 179 67 bdg_18_dago_lagi_pengen : oh bdg_18_dago_lagi_pengen : dimana? bdg_berhiber : di rumah bdg_18_dago_lagi_pengen : dimananya? bdg_berhiber : di bdg bdg_18_dago_lagi_pengen : iya tau bdg_18_dago_lagi_pengen : bdgnya dimana? bdg_berhiber : u1 bdg_18_dago_lagi_pengen : kan udah bdg_18_dago_lagi_pengen : di dago bdg_berhiber : rumah or kos? bdg_18_dago_lagi_pengen : kos
bdg_berhiber : oh bdg_berhiber : baru masuk kuliah y? bdg_18_dago_lagi_pengen : kok tau sich? bdg_berhiber : jam segini msh bangun? bdg_18_dago_lagi_pengen : lg ngerjain tgs ka bdg_berhiber : tgs kul? bdg_18_dago_lagi_pengen : iya ka bdg_18_dago_lagi_pengen : pusing banget ni bdg_berhiber : kul dimana? bdg_18_dago_lagi_pengen : d du ka bdg_18_dago_lagi_pengen : kaka udah kul? bdg_berhiber : yoyoi bdg_18_dago_lagi_pengen : kul dimana ka? bdg_berhiber : deket2 du lah bdg_18_dago_lagi_pengen : oh… bdg_18_dago_lagi_pengen : jur apa ka? bdg_berhiber : caheum-ledeng bdg_18_dago_lagi_pengen : iihhhh baong bdg_18_dago_lagi_pengen : kaka belum tidur? bdg_berhiber : ya belum atuh bdg_berhiber : kamu ngerjain tgs apa? bdg_18_dago_lagi_pengen : makalah ka
bdg_berhiber : oh bdg_berhiber : makalah ttg apa? bdg_18_dago_lagi_pengen : ya gitu deh ka bdg_berhiber : gitu gimana maksudnya? bdg_18_dago_lagi_pengen : kaka udah punya pacar? bdg_berhiber : ada deh bdg_18_dago_lagi_pengen : maksudnya udh ada pcr? bdg_berhiber : klo kamu? bdg_18_dago_lagi_pengen : udah ka bdg_18_dago_lagi_pengen : tp pcr aku nyebelin bgt bdg_berhiber : eh bdg_berhiber : nyebelin kenapa? bdg_18_dago_lagi_pengen : suka selingkuh bdg_berhiber : selingkuh? bdg_18_dago_lagi_pengen : iya bdg_berhiber : selingkuh sm siapa? bdg_18_dago_lagi_pengen : aku jg ngga tau ka bdg_berhiber : ah lieur bdg_berhiber : klo ngga tau knp bisa yakin klo pacarnya selingkuh bdg_18_dago_lagi_pengen : dya sering chatting sm org lain ka bdg_berhiber : emg klo chat udh pasti selingkuh? bdg_18_dago_lagi_pengen : kaka belum mau tidur?
bdg_berhiber : belummmm bdg_18_dago_lagi_pengen : bukannya besok teh kakak hrs siaran? bdg_18_dago_lagi_pengen : knp jam segini belum tidur?? bdg_berhiber : ANJIS bdg_berhiber : IEU SAHA??? (ini siapa???) bdg_berhiber : JAWAB WOY!!!! bdg_berhiber : MANEH SAHA??? (lo siapa???) bdg_berhiber : WOY!!!!! bdg_18_dago_lagi_pengen : naon sia jurig! bdg_18_dago_lagi_pengen : way woy way woy bdg_18_dago_lagi_pengen : ini anak katanya udah mau tidur bdg_18_dago_lagi_pengen : malah chatting geura! bdg_18_dago_lagi_pengen : dasar ucing garong! bdg_berhiber : anjis bdg_berhiber : ayaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaankkkkkkkkkk bdg_berhiber : muach muach muach bdg_berhiber : hahahahaha bdg_18_dago_lagi_pengen : maneh nanaonan chatting??? (kamu ngapain chatting???) bdg_18_dago_lagi_pengen : mau cari selingkuhan??? bdg_berhiber : iseng doang aaaaayyy bdg_berhiber : sumpaaaaaaaah
bdg_berhiber : kamu nicknya ngga banget lah sumpah! bdg_berhiber : geuleuuuuuuh bdg_berhiber : kamu lg pengen aaaay? bdg_berhiber : hayu atuh sini ke rumah bdg_berhiber : hahahaha bdg_18_dago_lagi_pengen : iya aku lagi PENGEN bdg_18_dago_lagi_pengen : PENGEN SEBLOK MUKA KAMU PAKE CAI ENTEH (pengen banjur muka kamu pake air teh) bdg_18_dago_lagi_pengen : PENGEN DORONG KAMU KE KAWAH PUTIH bdg_18_dago_lagi_pengen : PENGEN TUSUK TUSUK KAMU PAKE RAGAJI (gergaji) bdg_18_dago_lagi_pengen : PENGEN TABRAKIN PESAWAT KE MUKA KAMU bdg_18_dago_lagi_pengen : TELPON AKU SEKARANG JUGA!!! *****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar