Kamis, 28 Mei 2015

Cerita Secangkir Kopi Chapter Lanjutan 48

Panji Kresna :

***** eh, aku mau siap2 meeting
dulu yah? nanti dilanjut lagi.



Yudha Argian :

yaaaaahhhhhhhhh... -_____________-



Panji Kresna :

salam buat ata-ita-eja-mamah-papah-
teh dea-mas arya-raka.



Yudha Argian :

iyaaaa. nanti kabarin aku lagi ya?
♥ YOU....



Panji Kresna :

i will, always ♥ you



Yudha Argian :

:smooch :smooch :smooch :smooch



*****
Puncak Pass, Bogor




"ay, tadi pagi kan aku ketemu sama tube..." ucap gw kepada sopi sewaktu gw, sopi dan aa baru akan duduk di sebuah kursi dan meja kayu berukuran panjang.



"ketemu tube? dimana?"" tanya sopi sambil meminta kue putu HKS yang tadi sengaja dibeli aa di dekat pasar cipanas.



"di DU. tadi waktu aku ngambil potokopian materi teh ketemu sama dia." jawab gw.



"oh... terus kenapa?" tanya sopi sambil memesan tiga porsi poffertjes, dua porsi pannekoek dan satu porsi bitter ballen beserta segelas coklat hangat untuk masing-masing kami bertiga.



"ya sebenernya mah ngga kenapa-kenapa. aku cuma cerita aja sama kamu."



"emang kamu sama dia teh ngapain? ngobrol?"



"ya iyalah... masa diem-dieman."



"ngobrolin apa gi? kangen-kangenan?"



"ya ngga lah. ngobrol biasa aja sop. terus tadi tube sempet nanyain sih mau pergi kemana waktu aku udah mau cabut dari tempat potokopian."



"kamu bilangnya mau pergi kemana?"



"aku bilangnya mau jemput pacar. kan habis dari potokopian aku langsung ke rumah kamu, ay."



"terus tube ngga nanyain?"



"nanyain atuh. pacar aku yang mana, siapa. ya aku jawab aja kalo aku balikan lagi sama mantan. maksudnya sama kamu."



"reaksi dia gimana?"



"kaget."



"kaget gimana? teriak?"



"ngga. justru dia malah diem aja. tapi ya mukanya mah keliatan kaget pisan."



"dia ngga bilang apa-apa?"



"ngga. soalnya aku keburu pergi ay. kamu kan udah miskolin aku terus. jadi ya udah aku langsung cabut."



"tapi gi, kenapa kamu baru cerita sekarang?" tiba-tiba si aa bertanya ke gw dengan tatapan mata yang menyelidik.



"mmmm...."



"iya gi, kenapa baru cerita sekarang? kamu lupa? atau..."



"ngga, aku ngga lupa., cuma ya emang pengin ceritanya sekarang aja. terserah aku dong mau ceritanya kapan? yang penting kan aku udah ceritain."



"semuanya?" tanya panji lagi.



"mmmm...ada satu lagi sih yang belum aku ceritain."



"apa???" tanya sopi dengan tatapan mata yang penuh tanya.



gw kemudian mengeluarkan hp dari saku jaket. membuka inbox, mencari-cari sms yang tadi dikirim tube kemudian menunjukkan isi sms tersebut kepada sopi dan si aa.



walopun lo udah
balikan lagi sama
mantan, tapi rasa
suka yang gw rasain
ke lo ngga mungkin
ilang. buat kecengan
gw : yang langgeng
sama mantan lo. gw
ikutan seneng kalo
lo nya juga seneng.

sender : Tubagus R_DU
Sent : xx/xx/200x 11:02



gw harap lo sama gw
bisa tetep temenan.
please, jangan jauhin
gw. ok?

sender : Tubagus R_DU
Sent : xx/xx/200x 11:03




"udah kamu bales belum smsnya?" tanya sopi sambil memandang sedih ke arah gw.



"belum. soalnya smsnya bukan sms yang bisa aku bales sendiri, aku harus nanya sama kamu dulu. enaknya aku bales apa, ay?"



"terserah kamu. yang penting, aku ngga akan nyuruh kamu untuk jauhin si tube. aku cuma ngelarang kamu suka sama dia."



"ya emang ngga mungkin kalo aku ngehindar terus-terusan dari dia. tapi aku ngerti kok perasaan kamu kaya gimana."



"sofi mah kalo ada apa-apa teh pasti dipendem sendiri, gi. jadi ngga selamanya kalo dia diem teh berarti kondisi dia baik-baik aja."



"ay... kamu bisa ngga, kalo ada apa-apa teh ngomong. jangan dieeeem aja. biar akunya tau. ok?"



"aku males ngerepotin kamu."



"ya ampun ay... justru aku jadi repot beneran kalo kamunya cuma diem aja. kalo ngga suka sama sesuatu ya tinggal ngomong. nanti aku pasti ikutin apa maunya kamu."



"gi, aku tau kalo kamu teh orangnya paling ngga suka diatur sama pacar."



"emang. tapi aku rela kok diatur sama kamu. sumpah."



"kamu udah gede, udah mahasiswa. harus bisa ngatur diri sendiri. makanya aku ngebebasin kamu mau ngapain dan bergaul sama siapa aja. tapi ya itu, resikonya tanggung sendiri."



"tapi aku takut kalo kamu suka tiba-tiba marah ngga jelas. dan itu teh beneran ngga jelas marahnya gara-gara apa."



"aku mah marah kalo kamunya udah bener-bener keterlaluan."



"iya ay, aku ngerti. tapi kan aku ngga tau bates keterlaluannya kamu teh ada di mana? satu-satunya cara supaya aku tau, ya... kamu harus bisa terbuka sama aku."



"aku capek bahas ini terus!!! belajar untuk terbuka teh ngga segampang itu gi. kamu jangan terus-terusan maksa aku dong!!!"



"ayank.... jangan marah atuh. iya deh iya... mulai sekarang mah kita pelan-pelan aja deh. aku ngga akan maksa kamu, tapi aku juga minta tolong, kamu kalo marah jangan kelamaan diemnya. hidup aku jadi serba ngga jelas kalo dicuekin sama kamu."



"......................................................................"



"ay? udah atuh... jangan diem aja. aku minta maaf kalo aku salah. yah?"



"......................................................................"




"sof, kamu masih kepikiran soal tube?"



"hmm...sedikit sih."



"kamu kepikiran apalagi, ay?



"salah ngga sih kalo aku balikan lagi sama kamu?"



"ha? kok kamu nanyanya gitu??"



"ngga... aku cuma ngga enak hati aja waktu baca smsnya tube."



"ngga enak hati gimana maksud kamu?"



"aku harus minta maaf ngga sih sama dia?"



"......................................................"



"apa kita ngga usah balikan lagi aja?"



"kamu jangan ngomong kaya gitu ah. itu bukan salah kamu."



"tapi kan tetep aja aku ngerasa ngga enak sama tube."



"ay... udah deh, ngga usah mikirin itu. aku yang salah. aku yang harusnya minta maaf sama dia. bukan kamu."



"........................................................"



"aku janji sama kamu, ngga lagi-lagi deh aku kaya gini. bener."




"........................................................."



"deminya ini mah, aku takut nyakitin perasaan orang lain lagi. terutama kamu. aku juga takut nanti ada yang sakit hati terus malah ngedoain macem-macem dan akhirnya aku kena karma. anjis! amit-amit pisan lah kalo kaya gitu."



"ya udah atuh gi, kamu juga minta maafnya yang bener. ngomong baik-baik sama dia. aku juga takutnya dia sakit hati sama aku."



"iya ay... nanti deh aku telpon aja biar ngomongnya enak. boleh kan?"



"hmmm...sekarang mah boleh. tapi....."



"iyaaaaa... nanti mah aku ngga akan telpon dia duluan. kecuali emergency."



"bener?"



"demi. kamu percaya kan sama aku?"



"insyaalloh..."



"nanti kalo ada kegiatan di rotaract yang harus sekelompok sama dia, aku usahain ajak kamu, ay."



"lho? aku kan ngga ikutan itu. nanti kata temen-temen kamu yang lain gimana?"



"ah, gampang itu mah. itu urusan aku, pokona mah kamu tinggal ikut aja. okeh?"



"iya deh.... terserah kamu."



"eh sof, tadi teh kartu reminya dibawa ngga? meni bararosen nungguin pesenan yang ngga dateng-dateng.



"bukannya tadi aku masukin di tas kamu, njul?"



"ngga ada ah. emang kamu masukin di mana?"



"eh ngga deng, aku lupa, bukan di tas kamu. di tasnya si argi."



"tas kamu ada di mana gi?"



"ya ada di mobil atuh. kenapa? mau diambil?"



"iyah."



"sok atuh a, sekalian aja tasnya dibawa ke sini. aku bawa macem-macem da, ada remi, domino, uno, halma sama monopoli."



"ah... aku mah ngga mau main monopoli!"



"lho, emangnya kenapa sof?"



"habis, tiap kali main monopoli, pasti kamu yang menang."



"hahahahahahaha. bener sop, si aa mah kalo udah ada urusannya sama duit pasti ngga ada yang bisa ngalahin."



"tah eta... huhuhu."



"kalian mah gitu... ya udah aku mau ambil tas dulu."



"aku sekalian ikut deh..."



"kamu mau kemana gi? ikut ke mobil juga?"



"ngga, cuma mau marahin pelayannya aja. atuda lama pisan."



"angger kamu mah... jangan galak-galak ya? ngga enak sama pelayannya."



"ah sabodo teuing... suruh siapa lama." ucap gw sambil pergi meninggalkan meja bersama si aa. gw menuju ke arah seorang waiter yang sedang membereskan kursi, sementara aa pergi keluar untuk mengambil tas gw.



*Beberapa menit kemudian*




"eh, pesenannya udah dateng..." ucap si aa sewaktu duduk kembali di kursi setelah mengambil tas.



"iya, tapi itu teh aku harus marah-marah dulu a." jawab gw sambil memotong-motong poffertjes dengan garpu kecil.



"terserah deh. yang penting aku bisa makan. hehehe." jawab aa sambil memesan madu kepada seorang waiter.



"kartunya ada ngga njul?" tanya sopi sambil melipat kulit pannekoek hingga menjadi seperempat lingkaran kemudian baru memotongnya sehingga irisan yang didapat lebih tebal.



"ada. eh, ini teh ngga ada yang pesen kroket yah?"



"aku tadi barusan pesen, a. nanti kalo kurang tinggal pesen lagi aja."



"emang kroketnya enak ya njul?"



"ya lumayan. cuma kalau aku sih kangen sama mustardnya."



"eta pisan a! satuju!"



"emang kroketnya teh pake mustard?"



"iya sof, di sini mah cocolannya teh saus mustard. isi daging kroketnya juga enak sih. gi, nanti mustardnya minta tambah yah? yang banyak. hehehe."



"siap komandan!"



"huhuhu. nanti aku mau nyobain ah."



"gimana ay, poffertjes nya enak?"



"enak. jadi inget waktu dulu jalan-jalan ke sini ya gi? waktu sama mas arya."



"bertiga sama mas arya?"



"ngga njul, rame-rame sama temen sma. biasa, liburan. waktu itu mah belum kenal sama kamu da. kalo udah kenal pasti aku ajak."



"eh iya, nanti kalo libur, kita jalan-jalan bertiga aja yu? mau ngga?"



"aaaaaa... mauuuuuu! huhuhuhu. tapi jalan-jalan kemana ya enaknya?"



"terserah... tapi sekali-sekali ke pantai atulah..."



"ke ujung genteng lagi??"



"barebas. a, enaknya nanti jalan-jalan kemana?"



"ha? tau deh. aku kan bentar lagi pulang."



"ah kamu mah ngga asik njul! bukannya kamu teh liburnya sebulan?"



"iya a, meni buru-buru pisan. jalan-jalan dulu atuh. mumpung aku sama sopi lagi libur. kalo udah masuk kuliah mah dijamin susah."



"aku teh ikutan internship gitu. dan minggu depan udah mulai masuk... jadi aku udah harus pulang."



"ah kamu mah kerja wae. waktu itu kan kamu udah janji sama aku, liburan sekarang ngga ikutan freelance."



"ini mah bukan freelance, sof, tapi internship. dan emang harus ikut buat syarat mata kuliah. tapi emang dapet salary juga sih. lumayan."



"tuh kan... pasti deh kalo udah menyangkut duit mah kita langsung dilupain."



"eh bukan gitu ai kamu. aku udah daftarnya dari enam bulan yang lalu. jadi emang si perusahaannya teh baru nerima program internship di bulan-bulan sekarang."



"nanti aa pulang ke sini laginya kapan?"



"ya kalo ada libur panjang dan kalo ada duit."



"atuh masih lama njul..."



"ya lumayan."



"ah kamu mah geuleuh ah. kita teh asa belum pernah jalan-jalan bertiga..."



"lho, ini kan udah?"



"ya maksud aku teh yang jauh pisan njul..."



"hmmm... sok atuh kamu nyusul ke tempat aku. kan jauh. nanti pasti aku ajak jalan-jalan deh di sana."



"anjis! mun si aa kuliahna di cianjur mah teu nanaon. da ini mah ongkos pesawatnya aja udah berapa."

(anjis! kalo si aa kuliahnya di cianjur mah gpp.)



"iya si panjul mah ngasih ide teh ngga kira-kira. huhuhu."



"ya udah gini aja, sambil nungguin aku pulang lagi ke indo, kamu sama argi ngumpulin duit dulu. nanti kalo udah kekumpul banyak kan kita bisa sekalian jalan-jalan ke tempat yang rada jauhan dikit."



"hmmm... boljug tuh. tapi jalan-jalannya ke tempat yang belum pernah aku datengin ya a?"



"terserah...."



"eh njul, mending juga kamu, aku sama argi nanti kasih reccomend tempat mana yang mau didatengin. syukur-syukur semuanya bisa kita datengin, tapi kalo ngga ya tinggal pilih aja salah satu yang palin oke."



"boleh... tapi masih lama ngga?"



"iya njul, masih lama ngga?"



"tungguin aku selesai internship aja yah? kalo bisa mah habis akhir tahun supaya aku dapet bonus. kan lumayan gede tuh bonusnya. hehehe."



"waduh... aku harus ngumpulin berapa banyak atuh?"



"ah kamu mah gampang ay, banyak proyekan ini kan dari dosen?"



"iya sih, tapi kan ngga aku ambil semuanya. atuh kalo yang namanya ngerjain proyek teh pasti belajarnya jadi keganggu. kalo kamu gi, jadi penyiar teh gimana?"



"ya gitu deh... duitnya ngga seberapa ay. paling kalo jadi mc lepas baru deh cicisnya agak banyakan dikit. nanti aku coba cari kerjaan yang lain deh... buat nambah-nambah tabungan."



"ya udah atuh, ngumpulin duit semampunya aja. jangan sampai ngorbanin kuliah juga. nanti dapet duitnya teh ngga seberapa, tapi kuliahnya malah keteteran... kan sayang."



"iya njul, mana aku lagi ngambil beasiswa. kalo ip aku turun, bisa dipotong deh itu duitnya. sayang ih. huhuhu."



"ay, kita duitnya digabung aja ya?"



"maksudnya digabung teh gimana?"



"ya uang aku sama kamu disatuin. toh nanti buat kita berdua juga kan?"



"adeuh adeuh...udah kaya suami istri aja euy. ehem ehem... hehehehe."



"gandeng kamu njul! iya deh, tapi nanti uangnya dikumpul di siapa?"



"dikumpul di ayank aja deh. soalnya kalo disimpen di aku mah sama aja boong. hahahahaha."



"sip. urusan liburan sama cari duit, udah beres. sekarang tinggal main!"



"hayuuuuuu... main poker aja atuh biar rame. kalo ngga, main uno!"



"oke." jawab panji. kemudian panji membuka risleting tas gw dan menumpahkan semua isinya di atas meja.



"eh, ini bukunya kamu gi?" tanya sopi sewaktu melihat sebuah buku binder yang terdapat sebuah tempelan besar sticker logo M.U. di depannya.



"iya."



"aku boleh baca ngga?" tanya sopi.



"sok...." jawab gw dengan santai.



akhirnya kegiatan bermain poker pun tertunda sebentar karena sopi dan si aa malah sibuk memperhatikan dan membaca isi dari binder notes gw. sebenernya sih isinya ngga terlalu penting, cuma catetan kecil dari kegiatan unit, himpunan, dll. ada juga beberapa buah lirik lagu dan gambar corat-coret beserta sedikit catatan kecil dibawah setiap lirik lagu yang gw tulis. biasanya sewaktu menulis lirik lagu dan chord nya, gw selalu menambahkan sedikit catatan di bawahnya. bisa berupa curhatan gw tentang isi dari lagu tersebut, atau pengalaman pribadi yang pernah gw alamin yang ada hubungannya dengan lagu itu. kebanyakan sih cerita tentang perasaan gw buat sopi. secara yang ada di pikiran gw waktu itu kebanyakan cuma tentang dia dia dia.



"gi, ini apa?" tanya sopi sambil memeperlihatkan ke arah gw sebuah halaman yang berisi tulisan-tulisan gw.




#Wishlist



- Beli komik √

- Beli CD Radiohead √

- Ganti HP √

- IPK Naik √

- Ganti Velg √

- Baikan Lagi Sama Dia

- Pacaran Sama Dia



"anjis!!!" gw langsung kaget sewaktu melihat tulisan tersebut dan langsung merebut binder dari tangan sopi, menutupnya kemudian menyimpannya kembali di dalam tas.



"lho, kenapa gi? emang yang tadi teh apa?" tanya sopi sambil berusaha merebut tas dari tangan gw.



"ngga... bukan apa-apa." jawab gw sok santai.



"ah kamu mah sof... kaya ngga tau aja. itu kan wishlist nya si argi."



"wishlist?"



"iyah... biasa..."



"biasa gimana maksudnya njul?"



"emang kamu ngga pernah yah sof, nulis apa yang kamu penginin. misalnya nih yah, kamu lagi kepengin beli ini, atau kepengin makan poffertjes. nah terus teh apa yang kamu penginin itu teh ditulis."



"fungsinya buat apa njul? aku pasti punya sih. cuma ngga pernah aku tulis. tapi aku inget-inget aja."



"ya macem-macem, ada yang buat jadi reminder, ada yang buat jadi pemacu semangat. atau emang ada yang cuma buat iseng-iseng aja."



"oh gitu.... emang kamu nulis kaya gituan juga ya njul?"



"kalau aku mah iyah. dari kecil malah."



"seriusan?"



"iyah. percaya ngga percaya nih sof, ada keinginan yang aku tulis waktu sd, ternyata baru kesampaiannya waktu aku sma."



"emang kamu inget???"



"kamu tau kan buku pramuka kecil warna ijo yang aku simpen di lemari?"



"iya. ada banyak tuh. emang itu teh isinya wishlist semua?"



"ya ngga semua. tapi kebanyakan emang aku suka nulis apa yang aku mau. entah itu yang sifatnya ngehayal atau cita-cita aku."



"nulis yang kaya gitu teh ngaruh ya njul?"



"gini sof, ya percaya ngga percaya, tapi emang bener kok kalau yang namanya tuhan teh maha pengabul doa umatnya. soalnya aku kan suka iseng tuh baca wishlist aku yang dulu-dulu, eh ternyata banyak yang udah dikabulin loh. ada yang cepet, tapi ada juga yang lamaaaaa pisan."



"huhuhu iya sih bener. aku juga sering mikir kaya gitu. cuma males aja nulisnya."



"lucu tau sof, kalau kita nulis wishlist dan entah beberapa tahun lagi teh kita baca lagi apa yang udah pernah kita tulis sebelumnya. lucu, seru tapi bikin terharu juga. hehehe."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar