Kamis, 28 Mei 2015

Cerita Secangkir Kopi Chapter Lanjutan 51

Yudha Argian :

> aaaaaaaaaaaaaaaaa

> aku berani bayar mahal deh!

> pengen liat abep goyang HOOOTH

> •(♥-♥)• •(♥-♥)• •(♥-♥)•



Panji Kresna Putra :

> hehehehe

> tarifnya dollar lho

> $___$



Yudha Argian :

> alah siah

> keong racun beneran ini mah euy

> hahahahaha



*****
Decanter, Plaza Kuningan




"hoaaaaaahhhhhmmmmm......." aa menutup mulutnya yang sedang menguap lebar setelah baru saja terbangung dari proses hibernasinya di sini. biasa, habis 'numpang tidur.'



"ngeunah wae sare...." ucap gw sambil memukul-mukul paha si aa.

(enak tidurnya?)



"--_____________________________--"



"hahahahaha.... unyuuuuuuuu~~~ jangan pasang muka bego gitu ah. geuleuh tau liatnya."



"ayeuna tabuh sabaraha?" tanya aa dengan muka yang masih tampak mengantuk.

(jam berapa sekarang?)



"keudeung deui tabuh salapan. abep rek ka kantor deui moal?"

(bentar lagi jam sembilan. abep mau balik ke kantor lagi ngga?)



"kamu mau nemenin aku ngga?"



"mau ateuh. kan lagi pengin deket-deket abep ini teh."



"beib.... kepala aku kok sakit ya?"



"sakit kenapa ai abep? emang tadi habis mimpi apa? mimpi adu hulu jeung domba?"

(mimpi adu kepala sama domba?)



"teu... tadi mah mimpi adu hulu jeung papatong."

(ngga... tadi mah mimpi adu kepala sama capung)



"aih si aa meni lucu. unyuuuuuu...... jadi hayang ngaduruk ih..."

(aih si aa meni lucu. unyuuuuuu...... jadi pengin ngebakar deh...)



"serius atuh beib, ini kepala aku kaya kena migrain."



"matakna... tong loba teuing kobam atuh bep."

(kobam : mabok)



"kobam naon? kobam judi?"



"hahayyy... sok atuh abep pesen minum apa gitu biar pusingnya ilang."



"hmm... kira-kira minum apa nih yang bisa ngilangin pusing? di sini mah ngga ada rujak cuka sih."



"euweuh rujak cuka di dieu mah. nu aya ge getih sireum. atawa, nu leuwih pol deui mah leho squash bep."

(disini mah ngga ada rujak cuka. adanya darah semut. atau yang lebih pol lagi mah leho (ingus) squash bep.)



"oh kitu.... meni tiis ngabodor teh."

(oh gitu.... dingin (garing) banget sih lawakannya.)



"mun hayang nu haneut mah sok weh ngaletakan satrikaan."

(kalau mau yang anget mah sana jilatin setrikaan)



"ngga deh... aku mah jilatin kamu aja."



"aiiiiiiihhhh... bangun-bangun udah ngajakin tidur lagi. hayu atuh kita bobo bareng.... "



"eits.... dasar kau keong racun!"



"anjis! ahahahahaha."



*****
Abep's Office Room, Office building




"bep... jangan lama-lama ya. dua jam cukup." gw mewanti-wanti si aa supaya tidak lembur terlalu lama di kantor.



"dua jam setengah deh..." ucapnya dari balik layar monitor.



"hmm... ya udah. aku main game gpp ya?" tanya gw sewaktu membuka laptop.



"iyah. tapi volumenya jangan kenceng-kenceng."



"siiip..." jawab gw sambil sibuk berpikir enaknya mau main game apa. mau main PES, ngga seru juga. masa main bola sendirian? akhirnya gw memutuskan untuk main Plants Vs Zombie aja deh. =D



biasanya, kalau si aa lagi males bawa kerjaan kantornya ke rumah, gw harus mengalah untuk menemaninya lembur di kantor. kebetulan gw memang sudah tidak terlalu asing lagi dengan keadaan kantornya. walaupun lebih sering main ke kantornya di waktu malam, tapi gw kenal banyak teman kantornya terutama staff-staffnya dia. bahkan, tim futsal kantornya aa sering gw ajak main futsal bareng tim kantor gw. jadi tiap kali main ke sini, sudah tidak ada rasa canggung lagi sewaktu harus berinteraksi dengan mereka. cuma ngga enaknya ya gw terpaksa harus membatasi diri di sini. membatasi perilaku dan berkelakuan sewajarnya di hadapan mereka supaya tidak menimbulkan rasa curiga.


bukannya kerjaan gw itu mau terus-terusan nempel sama si aa. bukan, bukan itu. tapi...kalau untuk masalah lembur di kantor, dia itu harus ditemenin sama seseorang yang bisa mengingatkan dia untuk stop berhenti kerja. soalnya kalau ngga diingetin ya pastinya nanti dia akan asik tenggelam dalam pekerjaan. udah gitu bahaya juga sih kalau misalnya dia pulang sendirian dan mengemudi malam-malam atau bahkan pagi-pagi dengan kondisi badan yang sangat kelelahan. karena bukan sekali atau dua kali si aa hampir mengalami kecelakaan di jalan raya gara-gara matanya yang mengantuk sewaktu sedang mengemudikan kendaraan.



*****
Beberapa Jam Kemudian.....




"kamu yang nyetir yah?" ucap aa sambil melemparkan kunci ke arah gw.



"okedeh" jawab gw sewaktu menangkap kunci tersebut.



"muka aku jelek banget ngga sih malem ini? liat deh, udah ada black line under eyes gini." aa menarik bagian bawah matanya.



"hahaha... ngga ah. biasa aja. nanti kalau udah nyampe rumah, abep langsung tidur. pasti besoknya udah ganteng lagi." jawab gw sambil mengusap-ngusap punggungnya.



"maaf yah hari ini kita ngga jadi nonton. besok-besok deh kalau aku ada waktu."



"aku catet lho omongan kamu."



"hmm.... nih, jadwal aku minggu ini sama minggu depan. sisanya kamu yang atur-atur deh." ucapnya sambil menyerahkan pocket pc yang biasa digunakan untuk mencatat seluruh jadwal kegiatannya.



"minggu depan abep sibuk amat deh. ngga ada yang bisa di-arrange ulang? lebih bagus lagi kalau ada yang bisa di-cancel." gw mulai sibuk memperhatikan timeline schedule dia untuk minggu ini dan minggu depannya lagi.



"kan ada tuh satu dua hari yang agak free. kalau ngga salah mah, selasa sama jumat." ucapnya sambil membelakangiku sewaktu melangkah keluar dari lift menuju area parkir di basement.



"aku selasa ada jadwal futsal sama anak-anak kantor. jadi percuma juga dong kalau kamunya free di hari itu." gw menyusulnya di belakang sambil tetap fokus melihat layar popi.




"ya udah, nanti aku temenin kamu main futsal deh. kan lumayan tuh, sambil nungguin kamu main aku bisa sekalian ngedit cerita." ucapnya sambil bersandar di pintu mobil.



"tetep kan, pada akhirnya hari itu teh kita ngga bisa pergi berdua? aku ngga mau tau, pokoknya waktu berduaan hari selasa harus diganti sama hari lain."



"kan hampir tiap malem juga kita berduaan. nanti hari rabunya aku usahain lunch bareng sama kamu deh. ok?" aa lalu membuka pintu penumpang bagian belakang, lalu menggantung jas dan dasinya di hanger yang memang sudah biasa dipasang di sana.



"nih bep, gimana kalau kaya gini, jadwal ketemu klien untuk hari rabu, dimajuin ke hari selasa. nah, terus jadwal lemburnya diundur ke hari kamis. so... hari rabu kamu jadi punya jadwal kosong kan?" ucap gw sambil memasang sabuk pengaman.



"hmm... boleh deh. berarti hari selasa aku ngga jadi nemenin kamu futsal yah?" ucapnya bersamaan dengan diputarnya lagu a white demon love song-nya the killers yang langsung menghangatkan suasana kami berdua malam itu.



"ngga masalah. kasian juga kan kamunya cuma liatin aku? ya kecuali kalau kamunya mau sekalian ikut main futsal mah aku mau banget bep."



"never." jawabnya singkat sambil memundurkan kursi sedikit ke belakang kemudian merendahkan posisinya supaya bisa beristirahat.




"hahayyy... sekali-sekali main futsal atuh bep." ucap gw sambil memutar setir ke arah kiri.



"in your dream. beib, aku mau istirahat dulu yah? pegel euy." aa melepas kedua sepatunya menggunakan kaki kemudian langsung memejamkan matanya.



"okedeh.... love you abep." gw melirik sebentar ke arahnya kemudian tersenyum. akhirnya ini orang istirahat juga.



"hmm....." aa cuma menggumam pelan. mungkin maksudnya, love you too kali ya. amiin.



*****
Beberapa Menit Kemudian......




gw kembali membuka pintu mobil setelah tadi baru saja menutup dan mengunci pintu pagar. sekali lagi, gw membangunkan si aa yang sedang terlelap tidur di kursi depan. walaupun berkali-kali badannya sudah gw pegang dan gw tepuk-tepuk, tapi tetap saja tidak berpengaruh sedikitpun. mungkin dia benar-benar kelelahan. hhhhh... terpaksa deh, untuk yang kesekian kalinya, gw memutuskan untuk bermalam di sini, di dalam mobil. gw lalu sedikit membuka kaca jendela supaya ada udara yang masuk ke dalam. setelah melepas sepatu dan kaos kaki, gw membuka kemeja dan melemparnya ke jok belakang dan tak lupa melepas gesper supaya celana terasa sedikit nyaman untuk dipakai tidur.


sambil sesekali melihat ke arah aa, gw menyetel alarm di hp lalu memilih playlist berisi lagu-lagu milik adhitia sofyan. sewaktu melihat mukanya yang tampak letih dan lelah, akhirnya gw nyerah juga untuk berusaha ngebangunin dia. ya udahlah ya, habis ngga tega juga mau banguninnya. keliatan lelap banget. gw lalu memundurkan posisi kursi dan menurunkannya sampai serendah mungkin supaya bisa tercipta posisi tidur yang nyaman. sambil memiringkan posisi tidur sehingga kami berdua saling berhadapan, terlebih dahulu gw mencium keningnya aa, dan baru setelah itu gw memejamkan mata sampai akhirnya ikut terlelap. wilujeng wengi..... *******



*****
Bergetar hatiku
Saat kuberkenalan dengannya
Kudengar dia
Menyebutkan nama dirinya


Sejak kubertemu
Kutelah jatuh hati padanya
Di dalam hati telah menjelma cinta
Dan bawalah daku selalu
Dalam mimpimu
Dilangkahmu serta hidupmu
Genggamlah daku kini juga nanti
Harapan dihatiku
Bawalah diriku selamanya



.: Sashia - Cinta (Cover Vina Panduwinata) :.

Rorompok Sofi, Suryalaya




"sop, bade dianter moal?" tanya abah sewaktu melihat aku sedang sibuk memasukkan semua barang-barang yang menjadi prasyarat untuk kegiatan pls (mos) di sekolah.

(sop, mau dianter ngga?)



"atuh abah na teu acan siram...." protesku kepada abah sewaktu melihat handuk yang dibawa-bawa abah.

(abah kan belum mandi...)



padahal, tadi malam abah sudah berjanji untuk mengantarku pagi-pagi ke sekolah. selama kegiatan pls berlangsung, aku harus sudah berkumpul bersama dengan anak-anak kelas satu yang lain di lapangan PLN atau yang lebih sering disebut pengky sebelum jam setengah enam. kemarin, aku dan teman-teman satu kelompok sepakat untuk kumpul terlebih dahulu di setopan (lampu merah) perempatan jalan sunda dan jalan sumbawa. kalau misalnya salah satu dari kami ada yang datang terlambat, berarti itu pertanda buruk bagi seluruh anggota kelompok karena hukuman tidak diterima oleh perseorangan melainkan satu kelompok. bahkan, kalau misalnya ada satu orang yang kena hukuman push up, maka satu angkatan pun harus ikutan push up juga.




"teras bade angkat ngangge naon sop, angkot?" tanya abah lagi.

(terus nanti mau berangkat naik apa sop, angkot?)



"muhun." jawabku sambil mengikat rapih tas, kemudian tak lupa memakai name tag dengan tulisan 'M. SOFI A.P.'

(iya.)



setelah selesai mempersiapkan semuanya, aku kemudian bergegas keluar kamar, mencium tangan abah dan ibu, memakai sepatu di teras, lalu langsung berlari keluar pagar. sambil berlari kecil, aku berjalan menuju mulut jalan tempat rumahku berada. sekilas aku menengok ke arah kanan dan kiri untuk melihat ada beca atau tidak karena letak rumahku dari tempat menunggu angkot bisa dibilang cukup jauh kalau harus ditempuh dengan berjalan kaki. sayang, tidak ada beca yang mangkal di dekat situ sehingga aku terpaksa harus berjalan kaki lagi ke sebuah masjid yang letaknya tak terlalu jauh. biasanya selalu ada satu atau dua mamang beca yang mangkal di dekat masjid karena dua orang mamang beca itu memang tidak mempunyai tempat tinggal sehingga sering menumpang tidur di dalam masjid. untung, dari kejauhan aku sudah bisa melihat seorang mamang beca yang baru saja keluar dari masjid. aku pun langsung berteriak memanggilnya dan minta diantar ke jalan kliningan, tempat aku biasa menunggu angkot stasiun hall - gedebage yang berwarna hijau lumut.


cukup lama aku berdiri menunggu angkot tersebut di pinggir jalan. memang agak sulit menunggu angkot yang biasa aku tumpangi di waktu sepagi ini. karena sudah menunggu terlalu lama, aku akhirnya memutuskan untuk mencari alternatif angkot yang lain. sambil berlindung dibalik tebalnya jaket, aku menyebrang jalan seorang diri untuk menunggu angkot kalapa - buah batu yang berwarna biru di depan gedung STSI. berkali-kali gigiku bergemeletuk karena menahan cuaca dingin bandung di kala pagi hari. beruntung, tak usah menunggu terlalu lama, akhirnya aku melihat sebuah angkot berwarna biru tua tersebut lalu menyetopnya.


setelah berganti angkot sekali lagi yaitu kalapa - ledeng, mulutku berkomat kamit mengucap doa supaya aku tidak datang terlambat. sialnya, angkot yang aku tumpangi ini ngetem cukup lama di daerah karapitan. kira-kira ada sekitar setengah jam lebih aku harus menunggu kesal di dalam angkot. berkali-kali aku menghentakkan sepatu cukup keras supaya supir angkot itu melajukan kendaraannya. tapi percuma, karena sewaktu angkot itu kembali melaju, jarum di jam tangan yang aku pakai sudah menunjukkan pukul 05:32.


benar saja kan, saat aku berlari-lari menyusuri jalan jawa, aku tidak melihat satu orang pun anggota kelompok. mungkin mereka sudah pergi terlebih dahulu. ya sudahlah... aku akhirnya hanya bisa berjalan dengan pasrah saat memasuki jalan bali. di sebuah pertigaan, aku melihat ada beberapa orang kakak kelas yang sudah menunggu di dekat sebuah daerah yang dijadikan tempat perbatasan antara orang tua yang mengantar anak-anaknya. beberapa orang dari kakak kelas itu mengenakan sebuah kaos hitam yang bergambar kepala kobra lengkap dengan syal yang berwarna merah, ciri khas dari anak-anak ekskul keamanan sekolahku. sebagian dari mereka ada yang merangkap sebagai tatib, tetapi ada juga yang bertindak sebagai pengawas saja. sewaktu melihatku yang sedang berjalan dengan santai, seorang kakak kelas perempuan langsung berteriak dengan kencang. bahkan sangat kencang. dia menyuruhku untuk segera berlari ke arahnya. dengan cepat aku berlari mendekati dia. setelah beberapa menit menunduk sambil mendengarkan ocehannya, aku disuruh berjalan jongkok dari tempat itu sampai ke pengky sebagai hukuman karena telah datang terlambat padahal jaraknya cukup jauh. tapi tak apalah, toh tidak hanya aku sendiri yang berjalan seperti itu karena masih ada beberapa orang lain yang juga sama-sama terlambat.


sesampainya di pengky, lagi-lagi kami dimarahi oleh beberapa orang kakak kelas dan disuruh untuk memisahkan diri dari barisan anak-anak yang tidak telat untuk menerima hukuman yang lain. terpaksa, aku dan beberapa orang anak yang lain hanya bisa tertunduk pasrah dan bersiap-siap untuk menerima hukuman. ada sekitar setengah jam lebih kami dimarahi oleh tatib dengan cara berteriak kencang-kencang di telinga kami. sewaktu kami disuruh bubar barisan dan berjalan untuk mengambil beberapa buah sapu yang akan digunakan untuk menyapu jalan bali sebagai hukuman karena datang terlambat, tiba-tiba dari kejauhan aku melihat ada seorang anak yang sedang diteriaki oleh beberapa orang kakak kelas. aku yakin, dia pasti terlambat. parahnya, dia benar-benar terlambat tetapi masih bisa berjalan dengan santai sambil mulutnya cengengesan ngga jelas sewaktu dimarahi oleh beberapa orang kakak kelas sekaligus. kemudian anak itu sempat disuruh push up beberapa kali oleh seorang tatib.


lucunya, beberapa orang tatib yang tadinya tampak bersemangat mengerubungi dan memarahi anak itu tiba-tiba semuanya mendadak terdiam. diam seribu bahasa. sambil menyapu jalan, aku melihat pemandangan yang terbilang cukup aneh tersebut. belum hilang rasa aneh itu, kemudian datanglah segerombolan kakak kelas lain yang dikomandani oleh seorang kakak kelas perempuan yang balik berteriak memarahi tatib-tatib tadi dan akhirnya menampar mereka satu persatu. dari kejauhan aku mendengar kakak kelas perempuan itu memarahi sambil menyebut-nyebut kalau anak yang tadi baru saja dikerjai oleh mereka itu adalah adiknya. belakangan aku mengetahui kalau kakak kelas perempuan itu ternyata selain salah seorang dari gegedug (pentolan) anak-anak cheers juga merupakan gegedug dari anak keamanan yang notabene jauh lebih senior dibandingkan dengan anak-anak tatib kelas dua.


aku juga mendengar pembicaraan anak itu dengan kakaknya kalau dia lebih memilih untuk menyapu jalan bali dibanding harus ikut kegiatan pls. akhirnya, konflik kecil antara seorang anak kelas satu, kelas dua dan kelas tiga itupun usai. anak yang tadi lalu mengambil sapu dan berjalan santai menuju kearahku.


seragamnya aneh. itulah komentar petama yang aku ucap dalam hati sewaktu melihatnya. berbeda denganku yang hanya menggunakan seragam anak smp pada umumnya, dia mah mengenakan sebuah vest rajut dengan motif kotak-kotak diagonal. aku melihat ada sebuah logo di saku sebelah kanan dari vest yang dia kenakan. ada tulisan nama sebuah sekolah internasional yang ada di surabaya. aku langsung berkata dalam hati, 'oh pantes seragamnya belum pernah aku liat di bandung... ternyata anak pindahan dari surabaya.' ketika aku dan dia jaraknya sudah cukup dekat, aku bisa membaca tulisan name tag nya dengan jelas. namanya, YUDHA A.S.


sayang, dia cuma melewatiku begitu saja tanpa menyapa sedikitpun. aneh, aku kok tadi sedikit berharap ya kalau dia mau menyapaku? padahal aku teh siapa coba? kenal juga ngga. akhirnya anak itu memilih untuk menyapu di dekat lapangan bali atau mungkin sengaja menyapu di sana supaya bisa berdekatan dengan seorang anak perempuan yang menurutku cukup cantik yang sama-sama sedang dihukum juga.



*****
Keesokan Harinya......




alhamdulillah, hari ini aku bisa datang tepat waktu dan tidak terlambat seperti hari kemarin. cuma ya itu, resikonya aku harus berangkat jauh lebih pagi lagi. saking paginya, bahkan sewaktu aku sampai di sekolah dan berbaris di pengky, lapangan itu sebagian masih tertutup kabut. kebayang deh, kalau di sini aja masih ada kabut, gimana dengan lembang atau pangalengan? jangan-jangan di sana malah turun salju. huhuhu.


waktu acara makan siang dimulai, dimana acara tersebut dimulai serentak besama dengan anak-anak kelas satu yang lain, aku kembali melihat sosok anak yang kemarin sama-sama dihukum menyapu jalan bali. bener-bener sebuah hal yang ngga disengaja sama sekali lho... soalnya anak itu tiba-tiba melintas tepat di depan kelompok aku sedang berkumpul. tidak sulit untuk mengenalinya, vestnya yang khas serta kulitnya yang putih (putih pisan malah), belum lagi ditambah cara jalannya yang sedikit terseok-seok karena caranya memakai sepatu itu asal-asalan pisan seperti memakai selop.


tanpa sadar aku memperhatikan lagi sosok yang seingatku bernama yudha. seperti seekor elang yang sedang mengincar mangsanya, aku melihatnya dengan sangat teliti. mulai dari ujung rambut sampai ujung sepatu serta semua gerak-geriknya aku perhatikan. parahnya, waktu melihat dia tersenyum, aku ikut tersenyum. waktu dia tertawa, tanpa sadar aku pun refleks ikut tertawa sampai salah seorang teman kelompok merasa heran karena aku tiba-tiba tertawa tanpa sebab yang jelas.


selesai makan siang selesai, maka tibalah saatnya untuk solat lohor. dan sekali lagi, aku melihat yudha sedang mengantri diantara kerumunan anak-anak di tempat wudhu. aneh, tubuhku rasanya bergerak sendiri tanpa aku perintah sama sekali. tahu-tahu, aku bergerak agresif menyerobot barisan anak-anak yang lain dan akhirnya sampai di barisan yang cukup dekat atau bahkan sangat dekat untuk bisa melihatnya. dia ada di barisan sebelah kananku dan mungkin kami hanya berjarak beberapa senti saja. selama mengantri, yudha sedang asik bercanda dengan temannya yang juga sedang mengantri wudhu. bodohnya, aku ikut tertawa melihat kelakuan mereka padahal mah kenal juga ngga.


sambil mengusap-ngusap muka dengan tangan untuk menyeka air yang membasahi muka seusai mengambil wudhu, aku langsung memakai kacamata supaya bisa (kembali) melihat yudha. karena mushola yang tidak seberapa besar, terpaksa kami harus menunggu giliran dengan tenang. dan aku melihat dia juga sedang menunggu giliran di pinggir jendela sambil bercanda dengan teman-temannya. aku melihat dia sedang menenteng-nenteng sepatunya hitamnya sebelum akhirnya menaruh sepatu itu di atas tumpukan sepatu temannya. lagi-lagi.... ngga tau kenapa, aku seperti kehilangan akal. buru-buru aku mengambil sepatuku yang semula sudah disimpan dengan rapih di dekat tangga kemudian aku meletakkannya persis di sebelah sepatunya. sepatu yudha. bodohnya lagi, aku langsung tersenyum puas sewaktu melihat sepatu kami letaknya persis bersebelahan.


aku kembali berdesak-desakkan memecah kerumunan anak-anak yang sedang berbaris rapih di dalam mushola. dengan sigap, aku langsung menyerobot barisan seorang anak untuk suatu tujuan. tujuan apakah itu? tujuanku adalah supaya aku bisa berdiri persis di sebelahnya. di sebelah yudha. begitu imam mengucap takbiratul ikhram, bukannya mengangkat kedua tangan untuk memulai solat, aku malah mencuri-curi pandang sebentar ke arah samping. lucu memang... tapi aku malah merasa senang yang sangat-sangat luar biasa sewaktu bisa melihat wajahnya dari dekat.


sewaktu salam diucapkan, aku tidak buru-buru untuk langsung menengokkan kepala melainkan menunggu beberapa lama baru kemudian menengok ke arah samping. ternyata hitunganku jitu. tepat sewaktu aku menoleh ke arah kanan, yudha sedang mengucap salam dan menoleh ke arah kiri sehingga muka kami langsung berhadapan satu sama lain. lagi-lagi aku merasa senang! dan akhirnya, misi aku kali ini ditutup oleh sebuah kejutan manis ; yudha yang duluan mengajakku bersalaman! sumpah deminya, kalau mengikuti cerita yang sering ada di komik, mungkin tepat pada saat dia mengajakku bersalaman, aku pasti langsung mimisan hebat! crot!
Keesokan Harinya.....



bulat sudah tekadku hari ini. benar-benar bulat. tanpa memikirkan konsekuensi hukuman anak yang datang terlamabat, hari ini, aku rela dan sengaja datang lebih siang dari kemarin. aku memang ingin datang terlambat!!! alasannya apa? apa lagi kalau bukan (berharap) kalau-kalau yudha juga datang terlambat seperti waktu itu dan akhirnya kami sama-sama dihukum seperti biasa. walaupun mungkin aku tidak bisa mengobrol dengannya, tapi dengan melihatnya saja sudah membuatku merasa amat sangat senang. huhuhu. =)


sayang seribu sayang.... atau bahkan sejuta sayang! kenapa? aku terlambat... dan itu memang sesuai rencana. tapi tidak begitu dengan yudha karena aku tidak melihatnya sama sekali di dalam barisan anak-anak yang datang terlambat! =(



*****
Keesokan Harinya.....




"sekarang kita punya games. aturannya simpel. kalian semua harus bisa menghapal nama-nama anggota kelompok yang ada di sebelah kalian! nanti sewaktu kami tunjuk seseorang, maka kalian harus bisa menyebutkan siapa namanya dan informasi yang lainnya. misalnya, imah na di mana, kabogohna saha, nggeus modol ncan atawa bujurna sinkayoan atawa henteu. mengerti kalian semuaaaaaa????!!!!" teriak seorang kakak kelas seaktu kami semua dibariskan di lapangan bali.

(misalnya, rumahnya di mana, pacarnya siapa, udah pup atau belum, pantatnya ada selulitnya atau ngga.)



waktu itu kami dikondisikan berbaris dua banjar per-dua kelompok. dan tebak kelompok siapa yang sekarang sedang berbaris persis di sebelah kelompokku???? eng ing eng.... itu kelompoknya yudha!!!!!!!!!!!! hurrrrayyyyyyyyyy!!!!!!!!!!



tanpa menunggu komando yang selanjutnya, dengan berani aku langsung melihat ke arah kelompoknya yudha. sambil memantapkan hati supaya tidak kikuk dan grogi, aku langsung berjalan cepat ke arahnya.berusaha untuk bersikap setenang mungkin, aku langsung menyodorkan tangan ke arahnya.



"Sofi....." ucapku pelan sewaktu suaraku sedikit menyangkut di tenggorokan karena grogi.



"hah? oh... argi." jawabnya singkat. aku bisa melihat ekspresi mukanya yang sedikit terkejut sewaktu aku mengajaknya bersalaman.



"argi? tapi itu kok di name tag, namanya yudha?" tanyaku penasaran. takutnya aku salah denger.



"oh... terserah deh lo mau panggil apa. sama-sama aja." jawabnya cuek sambil celingukan ngga jelas.



"emang nama lengkap kamu siapa?" aku berusaha memancing pertanyaan sebanyak mungkin.



"yudha argian sastranegara." lagi-lagi jawaban yang singkat.



"oh.... berarti argi teh dari argian ya?" tanyaku sambil menatap tajam ke arahnya.



"iya." kali ini, obrolanku sempat terpotong karena ada teman kelompok yang juga berkenalan dengan argi. tapi aku tak mau kalah dan berusaha bertanya lagi.



"jadi aku panggilnya apa, yudha apa argi?"



"dua-duanya boleh. argi tuh panggilan akrab gw."



"oh...ya udah deh aku panggil kamu yudha aja ya?"



"nya sok weh.... barebas."

(sok aja... bebas.)



"kamu pindahan dari surabaya?"



"gw? iya. kok bisa tau?"



"itu ada tulisannya." aku menunjuk ke arah sebuah logo kecil yang terjahit di vest rajutnya.



"oh iya bener." dia menjawab sambil cengengesan ke arahku. dan itu langsung membuatku berkeringat dingin!



"eh, tapi naha tadi kamu bisa ngomong sunda???" aku baru sadar setelah tadi mencerna jawabannya satu persatu.



"gw? emang gw bisa ngomong sunda."



"bukannya kamu orang surabaya?"



"sekolah mah emang di sana. tapi nyokap bokap gw orang sunda, jadi weh bisa nyunda. kunaon kitu?"



"pantesan logatnya juga rada nyunda. tapi kenapa sekarang sekolah di sini? ngga di surabaya aja?"



"bokap gw pindah kerja ke bandung. ya udah sekalian gw juga pindah sekolah di sini."



"oh gitu.... emang sengaja pilih sekolah di sini?"



"teuing. tau-tau gw udah keterima di sini. ya nyokap gw juga dulunya sekolah di sini sih. teteh gw juga. makanya gw disekolahin di sini juga kali."



"wah.... aku kira bukan orang sini. berarti itu mah udah turunan atuh yudh?"



"heu euh..."



waktu lagi asik-asiknya ngobrol sama yudha, tiba-tiba ada suara kakak kelas yang mengingatkan kami kalau waktu berkenalan sudah selesai. otomatis, aku dan yudha pun langsung panik! ya iyalah, orang dari tadi kita berdua belum sempet kenalan sama semua orang. apalagi aku, bener-bener belum kenalan sama sekali dengan anggota kelompoknya yudha kecuali si yudha nya sendiri. huhuhu. dan bener aja waktu aku dan yudha ditunjuk sama kakak kelas, kita berdua akhirnya kena hukuman karena memang ngga kenal sama yang lainnya. sempet malu juga sih waktu dihukum di depan teman-teman yang lain, tapi berhubung dihukumnya berdua bareng yudha, bukannya kapok, aku malah ketagihan! 



*****
Keesokan Harinya......




hari ini aku cuma bisa melihat yudha dari jauh. ngga seperti kemarin disaat aku bisa ngobrol panjang lebar dengannya. solat lohor juga ngga bisa berdiri di sebelahnya karena aku sudah solat duluan. hiks... sedih juga sih tapi gpp deh soalnya aku masih bisa curi-curi pandang ke arahnya dari kejauhan. ngga tau kenapa tapi aku mendadak jadi orang aneh semenjak bertemu dengan anak itu. anehnya lagi, aku ngerasa punya feeling yang kuat banget sama dia. ngga tau feeling apa dan kenapa bisa muncul feeling yang segitu kuatnya. mau menghindar dari dia juga susah karena sosoknya yang itu mudah tertangkap oleh mata. jadi baru sebentar udah lupain dia, eh sebentar lagi tiba-tiba kehilangan fokus sama hal lain karena segitu asiknya ngeliatin dia. mau lupain dia sebentar, eh bet jorojoy emut deui wae. (eh ngga taunya tiba-tiba suka keingetan lagi). bingung juga sih kenapa aku bisa jadi kaya gini gara-gara dia. tapi aku ngga mau mikir yang ribet-ribet deh, yang penting selama aku masih dikasih nikmat untuk bisa terus ngeliatin dia, ya udah aku sih nikmatin aja. =)



*****
Beberapa Bulan Kemudian.....




Ya Allah.... aku baru da nemu orang yang otakna kabetrik (korslet/kesambet) abis! abis-abisan kabetrik! ngga tau aku mah bingung harus nyebut dia teh apa. dibilang bego, masih bisa ketawa. dibilang bodoh malah kesenengan geura! biasanya teh ya kalau kita kesel sama orang, pasti itu orang rasanya pengin kita bully dan kita hina sehina hinanya. dan aku teh ya pernah kesel lah sama yang namanya yudha. siapa sih yang ngga pernah kesel sama dia? udah mah nyebelin, jorok, ngga tau diri, kepedean, dan geuleuh lah pokona mah!!! tapi ya dia teh tiap kali aku HINA, tiap kali aku ngomong pedes sama dia, dianya malah ketawa!!! beneran ketawa itu mah.

(kesenengan geura : pasti kesenengan / kesenengan dong.)


kemarin siang teh kita pergi les bareng. waktu di tempat les ngga taunya ada rame-rame gitu banyak orang yang ngumpul. ternyata ada orang dari majalah aneka yang lagi nyebarin angket dan ngajakin anak-anak di tempat les untuk ikutan ngisi. katanya sih buat dijadiin bahan liputan seputar anak-anak sma di bandung gitu lah. dan aku sama argi juga kebagian jatah buat ngisi kertas itu. oke, pertanyaan banyak yang ngga penting. ngga penting pisan kalau kata aku mah. masa ada pertanyaan gini : 'kenapa anak sma di bandung kalau ngomong lo-gue suka dicampur sama bahasa sunda?' ya tuhan sumpah lah ngga penting pisan pertanyaannya. cik atuh sing baleg bikin pertanyaan teh!


nah, waktu ada pertanyaan : 'di mana ibukota negara?' terus kalau ngga salah teh jawabannya ada jakarta, bandung, medan, surabaya sama mana gitulah aku lupa. yang jelas itu angket isi pertanyaan banyak yang bikin emosi naik darah! tapi yang bikin aku lebih naik darah lagi teh waktu liat si yudha jawab ; 'BANDUNG!' dan waktu aku tanya dia masih waras atau ngga jawab itu, dia malah keukeuh jawab ; iya ah bandung. kan di lagu juga ada, halo-halo bandung ibukota priangan. kan di sini kan ngga ada penjelasannya ibukota negara mana. ya udah weh aku jawab bandung. bener teu?"


pelis atulah yudh, maneh teh kecengan aku pisan. tolong atuh jangan malu-maluin. nanti apa kata orang kalau aku ngecengin orang yang otaknya kabetrik!!! besoknya aku langsung bully dia di depan temen-temen sekelas pasca kejadian ibukota negara itu ternyata adalah bandung. waktu temen-temen pada nyengseurikeun teh eh dia malah ikutan ketawa juga lah. dan malah bilang makasih sama aku soalnya gara-gara aku buka aibnya, hari itu dia jadi tambah famous! ya udah lah skip aja bagian yang satu itu. waktu pelajaran fisika kan ada soal yang harus dikerjain, dan waktu di yudha maju ke depan, dia teh kan udah pasti ngga bisa jawab. namanya juga BEGO! dan waktu ditanya sama guru dia nanti mau kuliah di mana soalnya jawab soal gampang aja ngga bisa. terus dia teh dengan pedenya bilang mau kuliah di itb! dan dia juga bilang kalau itb teh singkatan dari icalan teh botol (jualan teh botol). da soalnya kalau jualan teh botol mah ngga harus bisa fisika.


Ya Allah... untung dia belum jadi pacar aku. untung aku cuma ngecengin dia aja. coba kalau dia udah beneran jadi pacar aku terus denger dia ngabodor kaya gitu di depan kelas udah pasti lah aku malu semalu-malunya. tapi kenapa ya dia teh malah seneng waktu di bully sama temen-temen sekelas gara-gara insiden fisika itu??? tambah dihina, malah tambah bangga. tambah diteriakin, malah kesenengan. eta teh jelema atawa keresek??? (itu teh orang apa kantong keresek???) tapi ya udalah ya, seburuk-buruknya itu orang, sebego-begonya itu orang, lebih bego lagi juga aku. kenapa? ya soalnya aku suka sama dia! pfffft.... suka kok sama orang bego! ckckckck.



*****
Beberapa Hari Kemudian.....




udah pernah belum ngerasain kalau suatu waktu kita teh kagum sama seseorang, suka sama seseorang dan tiap kali dia ngomong teh kita cuma bisa senyum-senyum? bukan, bukan gara-gara apa yang dia omongin itu bermutu atau menarik, tapi gara-gara kita lebih konsen liatin orangnya daripada dengerin omongannya. dan pernah ngga, di waktu kita lagi terkagum-kagum itu, beberapa menit kemudian, tiba-tiba kita langsung ngerasa pengin ngebabuk (ngehajar) orang itu! ngebabuk? iya beneran jadi pengin ngebabuk pisan lah!



aku : yudh, kamu teh udah ngerjain pe-er bahasa inggris belum?


yudha : oh, emang ada pe-er ya?


aku : ada ai kamu. itu yang disuruh bikin karangan bahasa inggris.


yudha : oh, yang disuruh ngarang cerita itu ya?


aku : ya iyalah ngarang cerita. emang ngarang apalagi?


yudha : aku belum lah. gimana dong? sepuluh menit lagi gurunya masuk kan?


aku : kalem da aku juga belum bikin. huhuhu


yudha : naha? tumben biasanya mah kamu teh udah ngerjain pe-er satu bulan sebelumnya? <---- lebay


aku : da aku mah ngga jago bahasa inggris. beneran belum ngerjain yudh?


yudha : belum! aduh gimana atuh? panik nih!!!


ah waduk (boong) dia mah, ngomongnya aja panik tapi sambil tidur-tiduran gitu di atas meja. itu mah namanya bukan panik hei!


yudha : sop, aku minta kertas kamu lah.


aku : buat?


yudha : buat bikin karangan bahasa inggris. menta kertas nya?


aku : bukannya kamu juga bawa buku sendiri?


yudha : atulah yang punya kamu mah kertasnya lebih putih.



cih, mana ada itu buku aku lebih putih dari dia. yang ada juga dianya aja yang males nyobekin kertas dari bukunya sendiri! dan waktu aku kasih kertasnya teh, dia dengan lancarnya nulis karangan itu. ngga lebih dari sepuluh menit, udah jadi lah itu karangannya. dan hampir satu halaman bolak-balik! duh, aku iri pisan lah pengin bisa kaya gitu. da aku mah teu gableg (ngga becus) pisan bahasa inggrisnya. ngga tau kenapa, aku kok jadi tambah seneng ya sama dia? seneng aja gitu punya kecengan kasep pleus jago ngarang bahasa inggris. gpp deh dia ngga jago fisika juga, da akunya udah bisa ini. aku mah maunya punya pacar yang bisa ngebimbing aku belajar bahasa inggris. nah, dia teh kan jago ya, berarti mungkin dia emang jodoh aku kali ya? <--- ngarep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar