Kamis, 28 Mei 2015

Cerita Secangkir Kopi Chapter Lanjutan 44

hahahaha. geuleuh lah
udah kaya sangkuriang
mau ketemu dayang sumbi
aja nih si aa mah. ya
boleh atuh.

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:59



iyah, terus kamu jadi si
tumangnya. gi, ini teh
undangannya jam berapa?

(tumang : anj!ng yang
ada di cerita sangkuriang)

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 08:02



aa kalo lagi marah
becandanya sadis. =|
maaf atuh a, cuma
heureuy. habis lohor
ajalah. ok?

(heureuy : becanda,
lohor : dzuhur.)

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 08:05



ok. tenang, kalo ada
adit aku ngga mungkin
marah-marah. anggep
aja hari ini nasib
kamu lagi beruntung.

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 08:09



ah euy... hampura a,
hampuraaaaaaaaaaaaa.
*sambil ngasih uang*

(hampura : minta maaf)

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 08:11



oe maafin... (uang)
damai itu indah. =D

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 08:14



bwahahahahahahahaha.
juara lah si aa mah.

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 08:15



*****
anyan Tree, Bintan Resort




"Argi?" tiba-tiba ada seseorang yang menyentuh bahu gw dari belakang sewaktu sedang duduk sendirian di kursi rotan resto yang letaknya ada di luar dengan view langsung menghadap ke laut cina selatan.



gw menoleh ke belakang, "Anjis!!" teriak gw dalam hati sewaktu mengetahui siapa orang yang saat ini sedang memegang bahu gw. saking kagetnya, ochoko berisi junmai daiginjo yang sedang gw minum hampir saja tumpah. sambil berusaha untuk bersikap tenang, gw lalu menyapa tube dengan penuh keakraban.

(ochoko : gelas sake ukuran kecil) , (junmai daiginjo : sejenis non-alcohol sake)



"anjis, sumpah gue kaget banget! habis, gue kirain siapa. how's your life, dude? baik-baik aja kan?" tangan kanan gw langsung refleks untuk mengajaknya bersalaman.



"hahahaha. kaget? gue juga sama gi. ngga nyangka banget bisa ketemu sama lo di sini. kabar gue baik-baik aja man. asli, tadi gue sempet agak ragu gitu mau nyapa lo atau ngga. takut salah orang. ckckckck.... kabar lo gimana man? udah lama banget kita ngga ketemu." ucap tube dengan bersemangat sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.



"hmm... for a period of time. hampir setahun lebih kan? i'm very fine today. have a seat, be." jawab gw berbasa-basi lalu menawarkan kursi untuknya.



"yes... I can see it. definitely." ucapnya sambil menatap lekat ke arah gw.



"see what?" tanya gw sambil mengangkat kedua tangan. tapi kali ini gw berusaha mengalihkan pandangan ke arah seorang waiter, lalu memintanya untuk membawakan satu botol sake lagi beserta fish chip.



"i can see that you look absolutely great. pangling man gue liat lo sekarang. hahahahaha." tube menepuk-nepuk bahu gw dengan halus baru kemudian duduk di kursi.



"maneh oge. udah jadi businessman ya lo sekarang?"

(lo juga)



selama beberapa detik, gw melakukan quick observation ke arah tube. menilainya dari ujung rambut sampai ujung sepatu. malam ini, tailored suit dan skinny tie yang dikenakan membuatnya terlihat seperti seorang young businessman yang baru saja pulang dari kantor. sementara gw merasa terlihat jauh lebih santai dengan polo shirt berwarna putih polos dan sebuah bomber (jas semi formal) berwarna khaki serta celana jeans diesel andalan gw.



"hahahaha. ya ngga lah! ngaco aja lo. lo tuh yang sekarang udah jadi businessman. gimana usaha lo sekarang, sukses?" tube tergelak cukup kencang. gw sampai bisa melihat lesung pipinya semakin bertambah cekung.



"habis dresscode lo black tie gitu, be. wait, usaha gue? usaha bokap nyokap gue kali maksud lo? gue mah cuma bantu-bantu dikit. tapi alhamdulillah lancar-lancar aja..." jawab gw sambil menawarkan sebungkus rokok ke arahnya dan langsung disambut hangat olehnya.

(black tie : bisa dibilang pakaian formal)



okay, gw memang hampir selalu membawa sebungkus rokok dan lighter kemanapun gw pergi terutama ketika pergi untuk urusan bisnis. tapi bukan berarti gw smoker addict, karena tujuan gw membawa sebungkus rokok hanya untuk sebatas bersosialisasi. terkadang, negoisasi suatu perjanjian bisnis bisa berjalan lancar dengan sebuah 'pelicin' bernama rokok. bisa dibilang, rokok bisa mencairkan suasana yang kaku ketika dua pihak sedang bertemu. sama halnya seperti orang jepang/korea yang merasa lebih akrab dengan klien nya sewaktu mereka minum-minum bersama sampai mabuk.


jadi bisa dibilang kalau gw adalah seorang socialize smoker. tapi, ada perjanjian tidak tertulis di antara gw dan si aa, yaitu ketika masing-masing dari kita diizinkan untuk merokok tapi dengan konsekuensi satu batang rokok yang dihisap harus diganti dengan lari keliling dua putaran jogging track di senayan. makanya, walaupun selalu membawa rokok kemana-mana, satu bulannya paling banyak gw hanya menghabiskan setengah bungkus rokok. dan itu berarti gw harus lari keliling senayan sebanyak 12 kali!!! sampai dengan hari ini, gw masih punya utang lari sebanyak tujuh keliling lagi. gempor, gempor dah gw. (¬_¬)



"by the way, be, ada urusan apa lo di bintan? kok sekarang lo bisa ada di sini? lagi honeymoon ya?" tanya gw kepada tube. wajar kalau gw bertanya hal seperti itu karena tidak sedikit dari tamu yang datang ke resort ini datang untuk ber-honey moon ria.



"gue? honeymoon? impossible lah! orang pacar aja ngga punya. lo tuh aneh-aneh aja ya gi. masa, gue pake jas kaya gini dibilang lagi honey moon."



"hahahayyy... who knows? just guessing."



"itu sih namanya nyindir, bukan nebak. hahahaha."



"jadi?" tanya gw lagi. karena jujur, gw penasaran pisan dengan kegiatan apa yang sedang tube lakukan di bintan.



"gue habis ada review client sama bos gue."



"review client?" tanya gw penasaran.



"iya gi. biasa, loan review sama portofolio review calon debitur di bank. gue kan sekarang kerja di sana. kebetulan calon debitur bank gue itu, ngajakin meetingnya di sini."

(Loan review : review pinjaman ketika seorang debitur/pengaju kredit di bank. biasanya untuk mengantisipasi adanya kredit macet.)

(portofolio review : review calon debitur/pengaju kredit dengan melihat portofolio perusahaan berdasarkan neraca laba ruginya.)



"oh gitu... gue baru tau kalau sekarang lo kerja di bank. di bank apa, be?"



"di bank yang waktu itu lo pernah internship di sana. masih inget ngga sama bekas kantor lo? hahahaha."



'DEG!' muka gw tiba-tiba mendadak pucat. jujur, gw kaget begitu mendengar tube berbicara hal yang tadi baru saja ia katakan. kebetulan, dulu gw pernah iseng-iseng nyoba internship di salah sebuah bank asing yang letak kantornya ada di daerah sudirman. nah, waktu gw internship di sana, kebetulan, tube juga sedang internship di bank lain yang juga berkantor di gedung yang sama. nah, karena alasan itu, gw akhirnya memutuskan untuk segera cabut dari bank tersebut padahal niat awal internship teh untuk selanjutnya kerja di bank itu. ngga tau kenapa, gw males aja kalau harus satu gedung sama dia.


tapi sekarang, waktu tube bilang kalau dia sekarang kerja di bank itu, mendadak gw jadi tidak bersemangat. memang, kantor tempat gw bekerja sekarang letaknya cukup jauh dari kantornya tube. tapi masalahnya, di sana itu ada perusahaan rekanan kantor gw yang notabene sering gw kunjungi selama setahun ke depan karena sedang ada proyek yang bermitra dengan perusahaan tersebut. singkatnya, gw sering bolak-balik di gedung yang sama dengan tempat tube bekerja. sebenarnya sih bukan masalah besar, karena beda lantai dan gedung itu terlalu luas untuk bisa ketemu on the spot sama dia. tapi, kalau dia sampai tau gw sering main ke sana pasti repot deh.


soalnya tube itu termasuk ke dalam tipe cowok yang sangat-sangat-sangat agresif. walaupun gw (insyaalloh) ngga akan tergoda (lagi) sama yang namanya tube, tapi masalahnya teh ya risih aja gitu. soalnya kadang-kadang yang namanya tube itu sudah masuk ke dalam level 'annoying' versi gw. pernah ngga sih kalian kenal dengan seseorang dari masa lalu yang (tiba-tiba) entah dari mana datangnya and then tiba-tiba suka melampiaskan curhatan yang menurut kita teh isi curhatannya ngga penting pisan? thats him, tube. dengan sejuta alasannya, dia selalu minta ditemenin atau minta kita mendengarkan curhatannya dengan seksama. padahal belum tentu juga gw nya mau meluangkan sedikit waktu untuk dia. tapi, mau terlalu cuek sama dia, ngga enak juga. dan kalau terlalu nanggepin dia juga ngga bagus buat gw sendiri. habis, daripada repot-repot ngurusin urusan orang lain, lebih baik juga ngurusin pacar sendiri yang udah jelas-jelas sayang sama gw.



"wah, serius lo? hahahaha. jadi inget masa-masa dulu internship di sana. kerja di bank ternyata cukup hectic juga ya be? eh, lo di bagian apa, pasti corporate credit?" gw berpura-pura santai, padahal hati gw rasanya ngga karuan. sedikit was-was dan khawatir.

(corporate credit : salah satu divisi yang menjadi ujung tombak sebuah bank yang (selalu) dikejar target untuk mencari debitur/pengaju kredit yang nantinya akan menjadi salah satu sumber dana (kembali) bagi bank tersebut)



"kerja apa sih yang ngga pegel dan ngga bikin stres? bukan gi, bukan di corporate credit. gue di treasury. gue masih takut kalau ada sangkut pautnya sama kejar-mengejar target. ngga berani."

(treasury : divisi yang juga menjadi ujung tombak di sebuah bank karena bertugas mengatur aliran dana yang ada di bank tersebut supaya tidak idle (menganggur) sehingga dana yang tersimpan di bank menjadi produktif)



"lho, kok bisa orang treasury di ajak OTS sama bos? jangan-jangan ada affair nih sama bos? hahahayyy."

(OTS : On The Spot. kunjungan ke nasabah bank (termasuk calon debitur) untuk melihat prospek bisnis nasabah bank tersebut)



"parah lo gi! bos gue bawa istrinya man! ngga ada celah buat gue. hahahaha. tau aja kalau lo gue habis OTS?? kebetulan aja gi, jadi rencananya bank sekarang tempat gw kerja punya rencana untuk melakukan pembayaran dalam skema sindikasi. nah, salah satu partner bank yang kerja sama bareng bank gue tuh bekas kantor gue yang dulu. makanya gue dibawa-bawa lah sama bos gue."



simpelnya gini, untuk membiayai debitur dengan limit besar (ratusan miliar atau mencapai triliun), biasanya beberapa buah bank akan bergabung untuk share/membiayai pembiayaan kredit tersebut. itu yang disebut dengan skema sindikasi. jadi, bank tempat tube sekarang bekerja akan bekerja sama dengan bank lain yang salah satunya adalah bank tempat dia bekerja dahulu (sebelum bekerja di bank yang sekarang). maka dari itu, tube diajak oleh bosnya yang sekarang untuk bernegoisasi dengan mantan bosnya.



"oh gitu... pantesan. emang lo habis OTS di sini? atau di batam?"



"bukan, OTS-nya di jambi. cuma si nasabahnya emang ngajakin kita untuk review di sini. biasalah, kita dijamu supaya portofolio dia bisa goal. hahahaha."



"pasti sawit ya? hadehhh...sedep tuh komisinya. nanti tinggal nyebrang aja be ke pulau sebelah, terus belanja deh di paragon."



"tau aja lo gi. ini tangan gue sampe lecet-lecet gara-gara habis tinjauan langsung ke kebun sawit. ah, sekarang kan di sana lagi banjir, gi. nanti baju yang gue beli kebasahan dong?"



"hahaha. iya ya bener juga. gue lupa kalau di sana sekarang lagi banjir. makanya, visit indonesia aje..."



"gue setuju sama lo man. oh iya gi, kalau lo, ngapain di sini? liburan?"



"gue? sama kaya lo, ada kerjaan."



"kerjaan apa gi? eh, lo masih kerja di sudirman juga kan?"



"masih lah. tadi gue habis ketemu sama calon investor, be. ya sekalian holiday juga sih. ini tempat emang dahsyat abis kalau buat liburan."



"kan sesuai tagline yang tadi, visit indonesia. hahaha. tapi, kok lo sendirian aja? pacar lo mana?"



"ngga sendirian juga... gue meeting bareng orang kantornya bokap. bokap gue juga sebenernya ada sih, cuma sekarang lagi jemput nyokap di tanjung pinang."



"oh gitu... kalau pacar lo apakabar?"



"si aa? alhamdulillah baik. emang kenapa?"



"ngga. cuma nanya. kirain pacar lo juga diajak ke sini. sekalian honey moon."



"ah, setiap hari juga udah honey moon. ngga harus di sini. da si aa nya juga sekarang lagi dinas, jadi ngga mungkin lah gue ajakin pergi bareng."



"berarti sekarang lo lagi kosong dong?"



"maksud lo???"



"maksud gue, lagi ngga ada yang nemenin."



"terus apa hubungannya sama lo?? it's none of your business!"



"weis... jangan galak-galak man. gue cuma iseng nanya aja. santaiii..."



"be, lo kalau mau cari temen ONS, tuh di sana. gue ngga ada interest sama sekali untuk itu." ucap gw sambil melirik ke arah sudut, tempat di mana seorang laki-laki berusia middle age, memakai polo shirt garis-garis warna pink yang kerahnya tidak dilipat dan mengenakan celana pendek. pokona mah dari jauh teh udah terpancar aura binannya. hehehe.

(ONS : One Night Stand. kalau kata bahasa anak gaul sekarang mah, cinta satu malam oh indahnya... hahahaha)



"iya gue juga tau. eh, gue minta nomor pin lo dong. habis ganti hp nih, jadi gue butuh no pin lo lagi."



"okay." gw kemudian menyebutkan nomor pin gw dan sebaliknya.



"nanti kalau ada apa-apa, gue bbm-in lo ya?"



"terserah. asal jangan ngirim yang aneh-aneh. takut si aa salah sangka."



"wah, kalau misalnya gue kirim yang aneh-aneh, kira-kira lo bakal diapain sama pacar lo gi?



"diapa-apain mah ngga, paling nanti gue disuruh pergi dari rumah terus tinggal di ruko kaya mas anang."



"hahahahahahaha. serius lo? emang pacar lo suka liat-liat hp lo ya?"



"jarang. malah gue yang lebih sering ngecek hp dia. tapi kan siapa tau, waktu si aa lagi pinjem hp gue dan tiba-tiba lo kirim mesej ngga jelas. kan bisa jadi bandung lautan api ke dua tuh."



"hahahaha. okay, gue juga tau diri kok. tenang aja gi. by the way, bandung lautan api apa bandung lautan asmara?"



"ariel kali bandung lautan asmara. eh be, sory ya, gue mau balik ke kamar dulu." ucap gw sambil memanggil waiter.



"yah... gue ditinggal dong? mau ngapain lo di kamar? mending juga nemenin gue ngobrol di sini."



"mau nonton (diduga mirip) ariel sama (diduga mirip) cut tari. udah, lo ngobrol aja tuh sama orang yang tadi gue tunjukin. kasian kan dia cuma sendirian aja..." jawab gw sambil berkata kepada waiter untuk mengatur bill untuk dimasukkan ke tagihan kamar hotel.



"hahahahaha. parah lo gi. nonton ngga ngajak-ngajak. males ah, not my type. eh, lo punya video ariel main sama cowo ngga?"



"ada tuh. lo mau liat?"



"hah? seriusan gi? cowonya artis juga?"



"iya."



"siapa gi??? gue mau liat dong!"



"itu, videonya ariel sama sule. mau liat?"



"gebleeeeeeg!!!!!!!!"



*****
Sop Buah, Cimandiri




"siapa nji?" tanya adit padaku sewaktu aku kembali duduk di sebelahnya setelah sebelumnya baru selesai menerima telpon dari seseorang.



"yang barusan telfon?" tanyaku sambil mengetik sms.



"iya. siapa?" tanyanya sekali lagi.



"temen aku dit." jawabku masih sambil mengetik sms.



"iya, temen kamu teh namanya siapa?"



"kevin."



"kevin? kevin yang mana? aku belum pernah denger."



"emang aku belum pernah cerita sama kamu."



"kenapa ngga pernah cerita tentang kevin?"



"harus yah? aku juga baru kenal kok sama dia."



"habis, kamu kan biasa cerita semuanya sama aku. tapi kenapa kevin ngga?"



"belum. bukan ngga."



"yakin? kalau aku sekarang ngga nanya, apa kamu mau cerita?"



"kamu teh kenapa sih? tiba-tiba jadi sensi gini sama aku. masa semua orang yang aku kenal harus aku ceritain semuanya sama kamu?"



"aku kan selalu cerita semuanya sama kamu. ya berarti kamu juga harus kaya gitu atuh."



"itu peraturan dari mana? siapa yang bikin?"



"ngga ada. sekarang kamu smsan sama siapa? masa dari tadi smsan terus. kaya ngga ada kerjaan lain aja."



"kamu dari tadi komentar terus deh. kaya ngga ada kerjaan lain aja."



"pasti smsan sama kevin. iya kan?"



"aku mau smsan sama kevin lah, joko lah, atau siapapun, itu bukan urusan kamu!"



"kevin itu temen kuliah kamu?"



"bukan."



"temen sma?"



"bukan."



"lho, terus dia siapa??"



"ya temen aku lah. tadi kan aku udah bilang."



"iya, maksud aku temen dari mana? kenal dimana?"



"kenal di airport."



"di airport? kok bisa?"



"ya bisa ajalah dit."



"ceritanya gimana?"



"hmph... jadi waktu itu kan kita sama-sama lagi nunggu jemputan di airport. kebetulan aku duduknya sebelahan sama kevin, jadi ya udahlah kita berdua kenalan terus ngobrol."



"oh gitu. terus kenapa sekarang masih sering telfon-telfonan sama smsan?"



"aku jarang kok telfon-telfonan sama dia."



"kalau smsan?"



"lumayan sering. emang kenapa sih? ngga boleh?"



"ya boleh-boleh aja. cuma aneh aja, baru kenal di airport terus tiba-tiba langsung akrab."



"aneh?? perasaan, aku aja tiap kali baru kenal sama supir angkot pasti bisa langsung akrab. lha ini apa bedanya??



"menurut aku mah tetep aneh. dia satu kampus sama kamu?



"itu karena kamunya aja yang aneh! ngga, dia anak aggies."



"aggies?"



"iyah. aggies teh sebutan buat anak-anak yang kuliah di atm."



"atm???"



"dit, kamu nanyanya udah kaya intelejen deh. detail pisan."



"boleh kan kalau aku tau?"



"gini lho dit, di texas teh ada universitas yang sering kita sebut aTm. nah, anak-anak yang kuliah di atm teh disebutnya anak aggies, termasuk si kevin itu. sama lah kaya di univ kamu, ada anak nangor sama anak DU."



"oh... terus tadi dia bilang apa aja waktu ngobrol di telpon?"



"ha? emang harus yah aku ceritain?"



"jadi aku boleh ngga tau?"



"pertanyaan kamu makin ngga penting aja deh."



"aku cuma pengin tau aja, nji. tapi ya kalau kamu ngga mau bilang juga gpp."



"hhhhh.... oke. si kevin nanya sama aku, aku stay di sini sampai kapan soalnya kalau masih lama, dia mau ngajak aku jalan."



"ngajak jalan?? kevin teh cowo kan??"



"iyah. emang kenapa?"



"masa ada cowo NGAJAK JALAN sama cowo lagi??"



"ada kok. temen kuliah aku di sana juga kaya gitu, tiap weekend pasti NGAJAK JALAN. dan itu teh ngga cuma cewe, cowo juga sama."



"iyah, itu kan di sana. bukan di sini. masa kamu mau nge-date sama cowo????"



"NGAJAK JALAN bukan berarti NGE-DATE!"



"terus apa bedanya? kamu kan baru kenal sama dia, masa udah mau diajak jalan?"



"makanya, kamu kalau jadi orang teh jangan kurung batokeun. perluas wawasan dikit atuh dit."

(kurung batokeun : kuper/ansos)



".............................................................."



"dit, hobi aku sama si kevin teh hampir mirip. makanya dia excited ngajakin aku jalan karena waktu di airport kita kan ngga sempet ngobrol panjang lebar."



"ya udah, nanti aku ikut yah? aku mau kenal sama yang namanya kevin."



"terserah."



"nanti kalau udah mau ketemuan, kamu kasih tau aku yah? di bandung kan?"



"ngga, di jakarta."



"jakarta??? ngapain jauh-jauh ke jakarta???"



"ngga jauh adit.... itu teh masih deket."



"maksud aku, ngapain jalan-jalannya harus di jakarta?? kenapa ngga di bandung aja??"



"adithama vishnu wiramihardja, kevin itu rumahnya ada di jakarta. dia juga orang jakarta. jadi wajar kan kalau dia ngajakin aku jalan-jalan di jakarta???"



*****
Rorompok Argi




"jangan-jangan.... si adit suka sama kamu njul??" bisik sofi dengan semangat, sewaktu kami berdua sedang bersantai di kamar argi.



"ha? masa sih? amin pisan kalau bener kaya gitu mah sof. hehehe." jawabku sambil membaca majalah.



"habis, dia nanya sampai segitunya. perhatian amat jadi orang..."



"bukannya kamu juga gitu sama aku? malah, nanya tentang si kevinnya lebih detail dari adit."



"iyaaa... tapi aku kan beda njul. aku kan udah tau semuanya tentang kamu, beda sama adit. apalagi si kevin teh cowo, pasti aku cecer kamu lah... siapa tau dia teh kecengan kamu yang baru. huhuhu."



"hmm...kalau kaya gitu, berarti ada kemungkinan juga atuh kalau si adit tau aku kaya gini?"



"bisa jadi. yang jelas mah menurut aku, si adit aneh aja gitu pertanyaannya. masa temen kamu harus diceritain semuanya sama dia?"



"dulu juga waktu pertama kali adit kenalan sama kamu n argi, malemnya adit sempet interogasi aku lho."



"wah...seriusan njul? emang dia nanyain apa aja?"



"ya ngga beda jauh sama yang dia tanyain tentang kevin. nanyain tentang backgroundnya kamu sama argi."



"terus kamu jawabnya gimana?"



"seperlunya aja. toh aku juga jarang nanya tentang temennya si adit. orang sama pacarnya dia juga aku ngga sampai segitunya sof. aku sih ngga mau nanya-nanya tentang dia kalau bukan dia nya sendiri yang mau cerita."



"adit orangnya cemburuan ngga?"



"aku kurang tau sof, tapi setau aku mah pacarnya adit yang cemburuan."



"oh gitu... ya ini mah siapa tau si adit cemburu sama kevin. huhuhuhu."



"tapi yah sof, dulu, adit suka marah sama aku kalau misalnya aku lebih sering duduk sebangku atau main sama andreas. mungkin dia teh maunya jadi temen yang paling diperhatiin sama aku."



"wedew....berarti emang udah bakat dari sononya. eh, dia teh anak tunggal ya njul?"



"iyah. maksud aku dari tadi sebenernya itu sof, dia kan anak tunggal jadi mungkin emang udah pembawaannya dia kaya gitu. takut dijauhin sama temen-temennya."



"tapi kan bukan berarti kamu ngga boleh akrab sama yang lain?"



"ah, aku mah sabodo teuing sof. kecuali kalau adit udah jadi pacar aku, baru deh boleh ngelarang ini-itu. selama masih logis, pasti aku turutin."

(sabodo teuing : bodo amat/cuek)



"adeuuuuuhhhh... kamu teh masih ngarepin si adit?"



"aku mah nothing to lose. akhir-akhir ini sering ketemu or jalan sama dia kan karena emang aku sama dia teh sahabatan, jadi ngga ada maksud flirting atau apalah. da si adit juga udah punya pacar sof, cewe lagi."



"tuh liat si ucing....." ucap sofi sambil melemparkan pandangannya ke arah argi yang sedang tertidur pulas.



"argi? emang apa hubungannya sama argi?"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar