Kamis, 28 Mei 2015

Cerita Secangkir Kopi Chapter Lanjutan 40

ya udah, aku sama adit
nanti mau ke sana. agak
siangan dikit gpp yah?

sender : A Panji_XL
Sent : xx/xx/200x 07:54



sip. punten ya a, aku
jadi ngarerepot aa.

sender : Argila_5
Sent : xx/xx/200x 07:56



*****
Gedung Yosef, Rs. Santo Borromeus




"AA-aaaaaaaaaaa......." gw berteriak kencang sewaktu menelpon si aa.



"astagfirulohalazim. kenceng abis suara kamu, gi."



"satu bandung teriak AA, AA-aaaaaaaa......" kali ini gw berteriak lebih kencang lagi dari sebelumnya.



"lama-lama aku matiin telfon nya da."



"eh jangan atuh a. hahayy. keur naon euy?"



"lagi sarapan. kenapa gi?"



"ngga, cuma nanya aja. sono yeuh sama si aa."



"hmph... curiga deh. pasti ada maunya."



"hahahahaha. tau aja. aa nanti mau ke sini lagi ngga? pasti lah ya."



"bener kan, pasti ada maunya. mau nitip apa lagi?"



"mau nitip bagelen a. tapi aku maunya yang di jalan punawarman. nanti uangnya diganti sama mamah cenah."

(toko bagelen abadi, di jalan purnawarman-nya BEC. toko bagelen original di bandung)



"iyah. mau nitip berapa? cuma bagelen aja?"



"bagelennya tiga. a, mamah nitip kransjes, kattetong sama havermout-nya sekalian cenah. dua ewang. uangnya ada ngga?"

(kransjes : cookies berbentuk mirip gear mesin. terbuat dari butter dengan aneka macam topping)

(katettong : lidah kucing)

(havermout : cookies yang terbuat dari havermout/oats)



"ya ampun gi, itu teh buat di rumah sakit semua? buat apa? arisan?"



"hahahahaha. ngga tau a. itu mah pesenan si mamah. aku mah cuma pesen bagelennya aja. kalau uangnya ngga ada, aa ke sini dulu."



"ada sih. mudah-mudahan cukup. ya udah, agak siangan yah kesananya?"



"oke. a, ceuk si mamah, haturnunung. engke meunang komisi tina titahan cenah. hahahahahaha."

(oke. a, kata si mamah, makasih banyak. katanya nanti dapet komisi dari mamah. hahahahahaha)

(haturnunung : bercandaanya nyokap gw kheuseus kalau lagi ngobrol sama si aa. maksudnya sih haturnuhun)



"wah... aku jadi semangat nih. hehehe. salam yah buat si mamah."



"salam naon a? salam tempel? hahahahaha."



"sanes, salam pang wanoh. hehehe."

(bukan, salam hormat. hehehe.)



"ya udah atuh, nanti kalau ada apa-apa aku telpon aa lagi. nuhun pisan ya a. ceuk si mamah, mangga pa walikota diantos kana kasumpinganana. hahahaha."

(kata si mamah, mangga pa walikota ditunggu kedatangannya)



"sumuhun Madam Governor."

(sumuhun : iya/siap)

(Madam Governor : panggilan si aa kheuseus nuntuk nyokap gw)



*****
Gedung Yosef, Rs. Santo Borromeus




"gi, tadi aku ketemu sama tube di lift. emang dia habis dari sini yah?" tanya aa yang sedang menonton tv sambil menoleh ke arah gw.



"iya a." jawab gw.



"dia lama ngga di sini?" tanya aa lagi.



"lumayan. dari pagi udah ada di sini. kenapa gitu a?"



"gpp. oh iya gi, ari hubungan kamu sama tube teh sebenernya gimana? aku masih bingung."



"hah? aku ngga ngapa-ngapain a sama si tube. cuma temenan aja. asli, aku ngga pernah selingkuh sama dia. sumpah!"



"kok jawabannya defensif gitu sih? aku kan ngga nanya kamu selingkuh atau ngga."



"ya aku cuma ngga mau aa curiga aja sama aku. soalnya nanti aa pasti cerita sama sopi, kan?"



"tergantung. kalau sofi nanya, aku pasti cerita."



"tuh kan bener..."



"lho, kamu juga gitu kan? kalau mau tau kabar tentang sofi, pasti nanyanya sama aku."



"iya sih... tapi..."



"gi, mendingan kamu cerita deh sama aku, hubungan kamu sama tube teh udah sejauh mana?"



".........................................................."



"kenapa? kamu takut kalau aku cerita sama sofi?"



"iya a."



"hmmm... ya udah, aku janji ngga akan pernah cerita sama sofi."



"demi?"



"sumpah. demi alloh. sok atuh, sekarang kamu cerita sama aku."



"mmm....."



"kenapa lagi?"



"tapi aku beneran ngga ngapa-ngapain a sama tube. sumpah."



"whatever....."



"aa ngga percaya?"



"gini deh, kalau emang beneran kamu ngga ada apa-apanya sama si tube, ya udah cerita aja. ngga usah takut, kan?"



"huft.... ya udah deh, aku ceritain semuanya sama aa. tapi bener ya, aa ngga akan cerita sama sofi?"



"iyah." jawab aa sambil beranjak dari sofa kemudian duduk di kursi yang ada di samping gw.



akhirnya gw menceritakan semua hal yang ada hubungannya antara gw dan tube secara detail. awal perkenalan gw dengan tube, apa aja yang udah gw lakuin sama tube, latar belakang tube, dan semua-muanya deh gw ceritain sama orang yang paling (gw dan sopi) percaya ini.



*****
Rorompok Sofi, Suryalaya




"ada apa njul?" tanyaku sewaktu mengangkat telpon dari panji.



"kamu nganggur ngga hari ini?"



"iya. kenapa gitu?"



"kamu ke rumah sakit ya? nungguin argi. soalnya hari ini aku ngga bisa ke sana."



"males ah. emang kamu mau kemana?"



"ada janji sama temen. gimana, mau ngga? asli ini mah aku ngga ada maksud apa-apa. aku emang beneran ngga bisa."



"kata kamu argi udah baikan."



"iyah, tapi ya masih harus ditemenin atuh sof. kamu belum nengok dia lagi kan? jangan gitu ah."



"paling juga nanti argi dijagain sama tube."



"ya itu dia sof, makanya harus kamu yang jagain dia. ngga boleh tube."



"ah biarin aja mau dijagain tube setiap hari juga aku ngga peduli."



"kamu teh kenapa sof? kalau marah, ya sewajarnya aja. jangan berlarut-larut kaya sekarang. ngga baik."



"aku ngga marah njul, cuma males aja."



"kamu udah ngga sayang lagi sama argi?"



"iya kali."



"yakin?"



"ngga tau."



"iyah aku tau kalau tiap hari kamu pasti doain argi supaya cepet sembuh. tapi lebih bagus lagi kalau kamu nengok. kamu jagain dia. itu lebih kena buat dia nya sof. biar dia tau."



"emang apa yang harus dia tau?"



"ya kalau kamu masih sayang sama dia. sekarang kan kondisinya serba ngga jelas. aku sendiri juga bingung sama kalian berdua. ngga ada yang mau ngalah."



"kalau kamu bingung, ya udah ngga usah dipikirin. ini kan masalah aku sama argi."



"sof, aku tau kamu orangnya ngga kaya gini. aku tau kamu. gengsi kok dipikirin sih? kalau kamu tetep kaya gini, keadaanya ngga akan pernah berubah."



"ngga berubah juga gpp. biar jalannya kaya gini ajalah. aku capek."



"sof, aku teh pulang buat liburan, buat seneng-seneng, ketemu temen-temen sama sahabat aku di bandung. tapi sekarang mana buktinya? yang ada malah aku bolak-alik kesana kemari gara-gara masalah kalian berdua."



"aku kan bilang sama kamu njul, kamu ngga usah ngurusin aku sama argi. biar kita berdua sendiri yang nyelesain. kamu kalau mau seneng-seneng di bandung, ya udah. seneng-seneng aja."



"kamu teh kenapa sih?"



"justru kamu yang kenapa? kok ribet banget ngurusin urusan orang."



"oh jadi gitu sekarang.... oke. lo jual, gua beli!!!"



*tut... tut... tut... tut...*



*****
Kosan Bagas, Jalan Bali




"Halo? A Alex?"



"eh kamu nji. tumben telfon saya. ada apa?"



"aa sekarang bisa jemput aku di kosan si bagas ngga?"



"sekarang banget nji? saya lagi ada acara sama temen. sejam lagi deh. oke?"



"ngga usah a, makasih. aku perlunya sekarang."



"eh... ya udah, ya udah. nanti saya jemput. lima belas menitan lagi deh saya selesai. gimana?"



"bisa sekarang ngga? kalau ngga, ya udah."



"okeeeee.... saya ke sana sekarang. beneran sekarang. kamu tunggu ya."



"ngga pake lama."



"siaaaaap. kamu lagi ada masalah ya nji? kenapa?"



"aku cuma minta tolong dijemput, bukan mau curhat."



"sory bos. saya matiin telfonnya ya? mau ngebut biar cepet nyampe."



"mangga. haturnuhun a."



*****
Bibliotheque, SCBD




"dor!" sapa aa di ujung telpon.



"dor naon a? dorce?" jawab gw sambil memegang snifter berisi chambord, minuman yang biasa gw pesan di sini untuk merefresh otak setelah seharian bekerja.



"lain, dorokdok beib. hehehe. kamu lagi dimana? asa rame pisan."

(bukan, dorokdok beib) , (dorokdok : kerupuk yang terbuat dali kulit kerbau)



"lagi di bibliotheque bep. baru pulang ngantor eung... kamu lagi apa?" ucap gw lalu meletakkan snifter tadi di atas meja kemudian bangkit dari kursi dan berjalan menuju tangga untuk turun ke lantai bawah yang lebih kondusif untuk menerima telpon. tidak seramai di lantai atas.



"baru aja selesai maksi. lagi take a breath dulu nih... kekenyangan aku beib. hehehe. kamu sama siapa di sana? temen kantor?"



"iya, rame-rame sama temen kantor."



"gimana tadi final meetingnya? lancar?"



"nah itu dia.... tau ngga bep? kita semua sama-sama lagi stres gara-gara si Mr. Kim itu lho. tim aku kan tadi siang habis kena semprot dia dong. anjis pisan lah pokona mah."



"maksudnya teh dimarahin? kok bisa gitu?"



"kumaha nya, hal simpel sih bep. aku kan sama si fritz kebagian tugas buat ngomong waktu finalisasi report, terus aku teh ngga sengaja nyuruh si fritz bawain draft file nya gitu lah padahal dia kan senior aku. tiba-tiba aja aku teh dimarahin sama Mr. Kim. emang dasar hese orang korea mah."

(hese : susah) ,



FYI, selain bertempramen tinggi, orang korea juga sangat mengedepankan/menjunjung tinggi asas senioritas di lingkungan pekerjaan. jadi kalau kita merasa lebih 'junior' dari orang korea, mau ngga mau harus bersikap sopan dan hormat layaknya junior kepada senior karena 'umur' merupakan hal yang sangat sakral bagi orang korea. nah, kalau misalnya kita sudah dianggap tidak sopan oleh atasan/senior, maka jangan heran ketika kata-kata makian langsung keluar dari mulutnya atau tiba-tiba kepala kita langsung 'ditoyor' sama mereka. tapi sisi positifnya, sewaktu marahnya selesai dan kita meminta maaf, ya udah, masalah pun selesai. sedikit berbeda tipe dengan kebanyakan orang indonesia yang terkadang masih suka mengungkit-ngungkit kesalahan di masa lalu padahal kita sudah meminta maaf.



"makanya lain kali kamu harus hati-hati tiap kali ketemu sama klien. tapi beib, kamu tinggal pasang muka memelas aja atuh. pasti langsung dimaafin da. terus nanti pulangnya diajak minum-minum deh. hehehe."

(orang korea juga selain disiplin, tegas, tempramental, dll, juga terkenal mellow. apalagi kalau menghadapi rekan kerja wanita, sisi mellownya lebih sering keluar)



"euh... bener tah. si Mr. Kim teh udah tua tapi jagoan pisan. ngga mabok-mabok siah bep. kayanya harus dikasih bayclin biar mabok. hahahahaha."

(mau cepat bersahabat dengan atasan yang berkebangsaan korea? bersiaplah untuk diajak mabuk!  )



"eh beib, bentar, ada waiting call. tunggu bentar yah. jangan dimatiin."



"oh.. ok. jangan lama-lama ya." ucap gw. tak beberapa lama kemudian terdengar nada sibuk dari hp gw.



gw berjalan ke arah sebuah table, kemudian langsung duduk di sebuah sofa klasik berbahan kulit yang sangat empuk. sambil menunggu telpon dari aa, gw memesan satu porsi lamb shank untuk mengganjal perut yang masih kosong kepada seorang waiter yang sedang berdiri di sudut ruangan. setelah selesai meng-order, gw menerawang ke seluruh penjuru ruangan yang pada waktu itu suasananya memang cukup ramai. hmm... interior di sini memang terbilang unik dibandingkan dengan tempat sejenis yang ada di jakarta.


ada beberapa buah rak buku kuno yang besar dan tingginya mencapai langit-langit berisi buku-buku dari berbagai macam subject seperti ekonomi, matematika, hukum ,kedokteran dan masih banyak lagi. gw kemudian iseng membaca judul dari beberapa buah buku kuno tebal yang ada di rak dekat tempat gw duduk. ambience dan desain interior di sini sedikit banyak bisa gw bilang menyerupai suasana di gedung perpustakaan oxford di inggris. dengan langit-langit yang sangat tinggi, tiang-tiang berarsitektur klasik, lantai parquette yang melapisi seluruh permukaan di lantai bagian bawah, kursi-kursi yang terbuat dari dari kayu jati dan beberapa buah sofa kulit klasik serta meja yang terbuat dari marmer benar-benar membuat tempat ini menjadi salah satu destinasi favorit untuk melepas lelah. kebetulan, letaknya juga tidak terlampau jauh dari kantor tempat gw bekerja.


awalnya, gw tidak begitu tertarik untuk datang ke tempat ini karena sudah mempunyai tempat favorit lain yang sama-sama berlokasi di daerah sudirman. tapi kebetulan, si aa menyukai tempat ini dan sering menjadikannya sebagai salah satu 'tempat mengungsi' sewaktu gw dan si aa sedang bertengkar. karena kerap kali menjemput aa yang sedang 'mengungsi' di sini, lama-lama gw mulai menyukai dan merasa nyaman dengan suasananya. sekilas, tempat ini mengingatkan gw dengan film harry potter. soalnya settingan tempatnya mirip dengan setting ruang makan yang dijadikan sebagai tempat berkumpulnya anak-anak dari seluruh asrama. so old fashioned but classy. tentunya, minus lilin-lilin yang melayang di atas langit-langit.



"halooooo.... haloooooo.... haloooooo... haloooo......" sekilas gw mendengar suara si aa. beberapa detik kemudian gw baru tersadar kalau telpon yang tadi masih menyala, buru-buru gw merogoh saku di dalam jas kemudian mengambil hp yang masih menyala. ternyata benar, samar-samar suara si aa pun terdengar.



"eh maaf. tadi ngga kedengeran beib. maaf. kamu udah selesai nelponnya?" ucap gw sambil menerima satu botol air mineral sparkling yang rasanya mirip sprite zero.



"udah dari tadi. kamu lagi sibuk yah? kalau lagi sibuk mah aku nelfonnya nanti lagi aja deh. takut ganggu."



"ngga kok. aku lagi sendirian di bawah. sengaja bep, biar ngga digangguin."



"oh... kirain."



"tadi yang nelpon kamu teh siapa bep? bos kamu?"



"bukan. temen aku. besok teh dia minta ditemenin sama aku. katanya mau ikut terapi."



"terapi? terapi apaan? emang temen abep sakit ya?"



"scent therapy cenah."



"hah? buat apa itu teh?"



"mirip aromaterapi da. kaya itu lho beib, terapi ngehirup udara laut. buat ngurangin infeksi bakteri di paru-paru."



"oh... kaya bu ainun atuh itu mah? emang temen abep sakit kanker juga ya?"



"ya bisa dibilang mirip. ah, ngga sakit apa-apa dia mah, cuma mau bersihin paru-paru aja."



"ari abep mau ikutan terapi juga?"



"he-euh. tapi aku mah mau nyobain terapi lavender. lumayan, katanya bisa buat ngilangin stres. buat bangkitin gairah juga bisa lho beib. hehehe."



"ah.. susah-susah. tinggal beli obat nyamuk bakar. kan sekarang udah ada yang wangi lavender."



"hehehe... oh iya beib, kan ada juga nih terapi aroma fruity. katanya cocok buat orang yang hiperaktif kaya kamu. nanti bisa bikin kamu jadi sedikit lebih rileks."



"oh gitu... itu teh maksudnya terapi aroma buah-buahan? emang buah apaan? salak?"



"hahahahaha... kamu mah gitu. udah ah, ngga usah dibahas lagi."



"hahayyy... habis, temen kantor aku juga ada yang ngajakin terapi ini lah, itu lah. eh...kamu juga malah ikut-ikutan. geuleuh tau bep. kalau mau rileks mah tinggal tidur aja di rumah, di temenin sama kamu. rileks pisan tah."



"iyah. nanti kalau aku udah pulang, bisa puas-puasin deh bobo bareng. hehehe. weekend besok kamu mau kemana? di jakarta aja?"



"aku mau nyusul kamu aja deh. kangennya udah edan-edanan ginih."



"seriusan?"



"ya iyalah. boleh ngga kalau aku nyusul?"



"kagok atuh beib, liburnya cuma bentar. nanti lama di jalan. masa baru juga dateng, langsung pulang lagi. gelo."



"atuh kumaha? ngga bisa aku disuruh nahan kangen ngga jelas kaya gini. udah dua minggu lebih lho aku ngga ketemu sama abep. nanti bisa gila beneran."



"baru juga dua minggu. waktu itu ditinggal sebulan juga bisa kan? lagian ini kamar hotelnya juga sebelahan banget sama bos aku. mana ada connecting door-nya lagi. bisa berabe kan nanti kalau aku lagi ngapa-ngapain sama kamu terus tiba-tiba dia teh main buka pintu sembarangan."



"ya tinggal diajakin gabung aja sekalian. biar rame. hahahayyyy. terus aku gimana atuh? pengen nyusul kamu pisan bep. sumpah deminya."



"pulang ke bandung aja. kalau ngga, jalan-jalan sama temen kantor kamu. get a life gih sana. hehehe."



"yeee... kalau mau get a life mah gampang pisan bep. tinggal calling temen, and then tinggal pergi kemana aja juga jadi. maksud aku, aku kan pengen ketemu kamu. bukan pergi sama yang lain."



"iyah aku ngerti..."



"jadi solusinya teh apa kalau aku ngga boleh nyusul kesana?"



"solusinya? kamu tinggal di jakarta. beberes rumah. pasti berantakan deh itu rumah kalau aku ngga ada."



"itu mah bukan solusi woy! masa aku di suruh beberes?? tinggal nyuruh si bibi ajalah."



"kamu juga beberes atuh..."



"iya gampang. jadi masalah yang tadi teh kumaha? solusinya gimana?"



"malem ini kamu mau pulang jam berapa?"



"hmm... satu jam-an lagi meureun. kunaon kitu?"

(meureun : mungkin)



"nanti kalau kamu udah pulang ke rumah, buka laptop, terus nyalain skype. aku lagi OL sekarang. okay?"



"hadohhhh... bosen ah."



"bosen?"



"iya, habis akunya ngga bisa pegang-pegang abep. cuma bisa liatin doang."



"hehehe... ya gpp atuh. sekalian aku mau liat kondisi rumah kaya gimana waktu aku tinggal pergi."



"alah siah... alamat aku harus beres-beres dulu ini mah sebelum nyalain skype. hahahahaha."



"HEH! NGAPAIN AJA KAMU DI JAKARTA??? BERESIN RUMAH SANA CEPETAN!!!"



"nanti aja ah kalau aku udah pulang ke rumah."



"NGGA ADA NANTI-NANTI!!! SEKARANG JUGA KAMU PULANG!!!"



"ah euy... ndoro seten gedung simo-nya ngamuk! (¯.¯") "



"CEPETAN!!!"



"ya tuhaaan.... iyaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar